Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Obat Bius "Perangsang Wanita" Dijual Bebas di Medsos, Ini Bahayanya...

Kompas.com - 16/10/2019, 12:42 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan dari akun Twitter IG: BlogDokter, @blogdokter menampilkan tangkapan layar dari obat bius bermerek Trivam Propofol yang dijual bebas di toko online pada Selasa (15/10/2019).

"Ini salah satu obat bius yang di-caption sebagai obat perangsang wanita," tulis pengunggah dalam twitnya.

Tak hanya itu, ada kejanggalan pada foto obat bius tersebut. Dalam foto, dinarasikan bahwa propofol digunakan sebagai obat perangsang dan pemikat wanita.

Mengonfirmasi kabar tersebut, dokter spesialis anestesi Dr dr Andi Ade Wijaya Ramlan Sp.An(K) dari Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan bahwa narasi propofol yang digunakan untuk obat perangsang wanita adalah salah kaprah.

"Propofol adalah obat bius yang sangat berbahaya kalau dipakai. Bisa menyebabkan pasien henti nafas dan henti jantung," ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/10/2019).

Menurutnya, dalam regulasi medis, propofol tidak boleh diberikan oleh orang yang bukan dokter spesialis anestesiologi.

Tak hanya itu, Andi mengungkapkan bahwa di rumah sakit saja pemakaian propofol terbatas, sehingga jelas tidak boleh dijual bebas.

Menyoal unggahan yang beredar di media sosial Twitter ini, Andi menegaskan bahwa propofol digunakan pada pelayanan anestesia oleh dokter spesialis anestesiologi.

"Efeknya membuat pasien tidak sadar sebelum dilakukan tindakan atau prosedur oleh dokter beda atau dokter lain," ujar Andi.

Kemudian, dijelaskan pula mengenai indikasi penggunaan obat bius propofol ini.

Baca juga: 4 Manfaat Air Kelapa, dari Obat Kecantikan hingga Lancarkan Sirkulasi Darah

Penjualan bebas

Andi mengatakan bahwa propofol ini tidak dikonsumsi dengan cara diminum, melainkan melalui injeksi atau suntikan.

Menanggapi atas adanya pihak yang menjual bebas obat propofol ini, Andi berharap pihak penjual dan pembelinya harus ditangkap.

Sebab, tindakan tersebut dinilai melanggar Undang-Undang peredaran obat-obatan psikotropika.

"Harus ditangkap. Sudah banyak kasus yang meninggal akibat salah penggunaaan. Yang paling populer adalah kasus Michael Jackson," ujar Andi.

Diketahui, dokter pribadi raja pop dunia, Dr Conrad Murray, dianggap bertindak sembrono dan mengabaikan cara penggunaan propofol untuk membantu King of Pop tersebut agar bisa tidur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com