Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pepsi Pamit, Ketahui 5 Fakta tentang Minuman Bersoda

Kompas.com - 04/10/2019, 10:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu perusahaan Indonesia PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak dengan produsen minuman berkabonisasi asal AS, PepsiCo pada Kamis, (10/10/2019) mendatang.

Alhasil, sejumlah gerai makanan cepat saji, seperti KFC, Pizza Hut dan lainnya mau tidak mau mengganti Pepsi dengan minuman soda lain.

Seperti yang kita ketahui, Pepsi merupakan salah satu brand minuman bersoda yang disediakan di beberapa resto fast food.

Menyoal minuman berkarbonasi, berikut 5 fakta yang perlu diketahui tentang soda.

Baca juga: Pepsi Pamit, Jangan Khawatir Masih Ada 5 Soda Asli Indonesia

1. Bikin sendawa

Ketika kita meminum soda, kemudian perut kita merasa bergejolak dan mengindikasikan akan keluar gas dari perut, misalnya dengan bersendawa.

Dilansir dari Live Strong, tindakan sendawa setelah meminum minuman bersoda merupakan penanda mekanisme tubuh sedang bekerja melepaskan kelebihan gas dalam sistem pencernaan.

Ketika kita makan atau minum, maka tidak hanya olahan makanan atau air saja yang masuk dalam tubuh, tetapi udara yang mengandung nitrogen dan oksigen juga ikut masuk.

Sama halnya jika kita meminum soda. Saat minuman karbonisasi itu diminum, maka karbon dioksida akan masuk dalam tubuh.

Semakin banyak soda yang diminum dan semakin cepat intensitas kita minum soda, maka akan meningkatkan jumlah udara dan gelembung karbon dioksida yang masuk.

Alhasil, tubuh harus segera mengeluarkannya, salah satunya dengan bersendawa.

2. Konsumsi soda menyebabkan diabetes

Sementara itu, satu kaleng soda diketahui mengandung kadar gula yang tinggi, yakni setara dengan 10 sendok teh gula.

Adapun jika asupan gula yang terlalu banyak dapat mengakibatkan lonjakan gula darah, dan bahkan berimbas paad reaksi insulin pada tubuh.

Akibatnya, kita tidak dapat menghindari efek yang terjadi pada tubuh jika kita mengonsumsi soda dalam jumlah banyak, yakni naiknya berat badan, diabetes, dan penyakit lainnya.

Minuman bersoda juga mengandung sirup jagung tinggi fruktosa yang menyebabkan produksi radikal bebas dan kerap dikaitkan dengan kerusakan jaringan, diabetes, dan komplikasi diabetes.

Adapun sebuah studi terhadap sample 1.550 orang, menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi soda memiliki 41 persen risiko kelebihan berat badan (obesitas).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com