Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Anggapan Aksi Mahasiswa Ditunggangi, Ini Ulasan Pengamat

Kompas.com - 29/09/2019, 12:16 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa ramai dibicarakan. Tak hanya di Jakarta, aksi para mahasiswa juga terjadi berbagai wilayah, seperti Jogja dengan gerakan yang disebut Gejayan Memanggil, Solo dengan Bengawan Melawan atau juga terjadi di Surabaya yang disebut dengan Surabaya Menggugat.

Di luar pulau Jawa pun aksi serupa juga terjadi.

Adapun, tuntutan para mahasiswa tersebut adalah terkait masalah revisi UU KPK, RKUHP dan sejumlah RUU lainnya.

Yang cukup menjadi perhatian, adalah demo dilakukan oleh mahasiswa yang kerap disebut dengan generasi Z.

Di mana generasi ini kerap diidentikkan dengan mereka yang cenderung apatis dan tentunya karena lahir di era internet, maka biasanya sangat aktif di media sosial.

Namun secara mengejutkan, ternyata mereka mampu tergerak menyuarakan masalah kebijakan negara.

Hal ini memunculkan banyak praduga terkait adanya kemungkinan aksi mereka ditunggangi.

Pengamat Media Sosial, Ismail Fahmi melalui siaran langsung di Program Sapa Indonesia yang disiarkan Kompas TV, Sabtu (22/9/2019) malam, menyampaikan, bahwa sekarang ini mudah untuk melihat apakah aksi ditunggangi atau tidak.

“Tak perlu khawatir tunggang menunggangi, karena begitu ada isu di lapangan (offline) mereka akan membawanya secara online baik dengan media online maupun media sosial,” ujarnya.

Baca juga: Soal Aksi Mahasiswa, Pantaskah Menristek Dikti Memberi Sanksi Rektor?

Image Buruk

Ia mengatakan, dari peta yang ia buat bisa terlihat apakah keramaian yang terjadi di media sosial merupakan keramaian dari mahasiswa ataukah berasal dari mereka yang menunggangi.

“Jadi saat ada tuduhan mahasiswa ditunggangi khilafah dan turunkan Jokowi, dari peta yang saya buat kelihatan sekali. Khilafah yang bicara lain, dan turunkan Jokowi juga lain. Bukan mahasiswa,” paparnya.

Dari data tersebut menurutnya jelas bahwa tindakan mahasiswa murni gerakan mereka. Data tersebut tak bisa dibohongi lantaran data didapatkan berdasarkan pengamatan terhadap kesukaan seseorang di media sosial.

“Karena orang bicara, berinteraksi di media sosial sesuai kesukaan dia, kesepakatan dia,” ucapnya.

Dari pengamatannya, mahasiswa tak akan turun dalam keramaian-keramaian media sosial yang gagasannya tidak ia sepakati. Sehingga mereka tak akan bisa digerakkan ke arah tertentu.

Ismail juga menyampaikan melihat aktivitas publik di media sosial, respons orang-orang yang notabene berusia di atas mahasiswa, mayoritas cenderung bangga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com