Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusingnya Cari Rumah (2): Yang Harus Dikorbankan demi Rumah Impian

Kompas.com - 29/09/2019, 08:00 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Heru Margianto

Tim Redaksi

Sementara yang di Jonggol, jaraknya memang lebih dari 50 kilometer ke kantor namun harganya lebih murah. Riki memilih rumah di Citra Indah City yang hanya mengandalkan akses tol.

"Itu jaraknya 28 kilometer dari pintu tol Cibubur. Dari semua, yang masuk akal untuk pembeli pertama ya itu," kata Riki.

Ia hanya membayar DP 5 persen yakni sekitar Rp 20 juta, dan cicilan Rp 1,8 juta flat selama lima tahun.

 

Masalah muncul ketika Riki mulai menempati rumah itu sekitar tahun 2017.?? Ia harus bolak balik naik motor ke kantor.

Sebenarnya ada shuttle bus yang mengantarnya sampai Grogol, Jakarta Barat. Namun ongkosnya lumayan, Rp 18.000 sekali jalan.

Jika ditotal, sehari Riki harus merogoh kocek Rp 36.000 untuk pulang pergi, itu baru busnya.

Ia memilih mengendarai motor yang sehari bensinnya hanya menghabiskan Rp 25.000.

"Menyiasati dengan tidur di kantor dari Senin-Jumat. Jumat sore baru pulang ke rumah karena enggak kuat bolak-balik," kata Riki.

Namun setelah menikah tahun lalu, Riki tak bisa lagi melanjutkan kebiasaannya itu. Ia pun kembali naik motor bolak-balik Jonggol-Palmerah setiap hari.

"Tapi ngefek di badan. Akhirnya motor tinggal di rumah beralih ke bus," ujar Riki.

Kini, sebulan, Riki harus mengeluarkan sekitar Rp 1 juta untuk transportasi.

Demi membeli rumah

Tak semua orang beruntung dapat pinjaman dari keluarga atau dapat hadiah uang kaget. Bagi Anda yang hanya mengandalkan penghasilan sendiri, beli rumah bakal lebih sulit.

Perencana keuangan Budi Raharjo mengatakan selain harga yang mahal, milenial juga kesulitan beli rumah karena buruknya perencanaan keuangan.

Gaya hidup terutama di kota membuat pekerja mudah menghabiskan uang dan lupa menabung.

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi

"Misalnya, selama ini dia nabung konvensional, berdasarkan perasaan aja. Sedangkan kalau kita lihat anak muda yang bisa beli aset, dia menyisihkan 50-60 persen penghasilannya. Itu pengorbanannya supaya dia beli aset," kata Budi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com