Komponen lain adalah tobacco-specific nitrosamine (TSNA).
TSNA merupakan senyawa karsinogen yang ditemukan dalam tembakau dan rokok tembakau.
Semakin tinggi kadar nikotin, biasanya kadar nitrosamin akan semakin tinggi juga.
Selain TSNA, kandugan senyawa logam, kromium, nikel dan timah kerap juga ditemukan dalam vape.
Vape diedarkan dalam banyak jenis dengan berbagai perbedaan bentuk dan ukuran.
Berikut ini beberapa jenis vape:
Vape jenis pena umumnya digunakan para perokok yang mencoba berhenti merokok karena mungkin tak terbiasa dengan gaya inhalasi langsung.
Cara kerja vape jenis ini adalah dengan memanaskan caian vape agar dapat menghasilkan uap.
Terdapat dua jenis elemen pemanas yang biasanya dipilih untuk memanaskan cairan vape jenis ini yakni atomizer dan cartomizer.
Atomizer merupakan elemen pemanas untuk memanaskan cairan vape yang mengandung nikotin.
Baca juga: Seperti Rokok Biasa, Vape Juga Berisiko Sebabkan Penyakit Paru-paru
Penggunaan alat ini memerlukan penggantian ketika panas yang dihasilkan berkurang.
Sedangkan Cartomizer adalah kombinasi catridge dan aomizer.
Penggunaan alat ini, cara kerjanya komponen yang dipanaskan bersentuhan langsung dengan elemen pemanas.
Vape ini memiliki bentuk yang lebih besar daripada jenis pena, namun umumnya masih cukup muat untuk dimasukkan ke dalam kantung.
Vaporizer portable cairan vapenya tak kontak langsung dengan elemen pemanas, hal inilah yang membuatnya disebut memiliki rasa yang lebih enak dan asap yang lebih sedikit.
Vape jenis ini biasanya menggunakan baterai portable, dan mampu bertahan selama 2-3 jam.
Vaporizer desktop memiliki bentuk yang besar dibandingkan dengan jenis lainnya. Inilah yang menyebabkan vape jenis ini tak bisa
Vaporizer desktop memiliki bentuk yang kurang simple dimana dalam penempatannya memerlukan penempatan yang datar permukaannya.
Vaporizer desktop cenderung menghasilkan panas yang maksimal, sehingga memiliki rasa yang tajam dan uap yang lebih banyak dibanding jenis lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.