Bila penderita penyakit ini terpapar kabut asap dalam waktu yang lama, dapat meningkatkan risiko kematiannya.
Perlu diketahui, kabut asap membawa partikel mini bernama PM2.5 yang cara masuknya dapat melalui saluran pernafasan.
Sebuah studi dari California Environmental Protection Agency pada tahun 2014 lalu telah membuktikan, pasien yang terpapar kabut asap dalam waktu lama, menggandakan risiko terkena serangan jantung ataupun stroke.
Dalam bentuk yang paling ringan, terkena kabut asap dapat menimbulkan iritasi pada mata, tenggorokan, hidung dan menyebabkan sakit kepala atau alergi.
Asosiasi Paru-paru Kanada mengingatkan, bahwa masker wajah tidak dapat melindungi tubuh dari paparan partikel ekstra kecil yang dibawa oleh kabut asap.
Dari situs yang sama, dijelaskan pula rekomendasi tentang Kesehatan Anak akibat Bencana Kabut Asap.
Baca juga: Jokowi Ingatkan Gubernur Kalbar soal Kabut Asap Kebakaran Lahan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.