Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diluncurkan, Ini Persyaratan untuk Para Kusir yang Ingin Bergabung di Grab Andong Malioboro

Kompas.com - 24/08/2019, 11:53 WIB
Rosiana Haryanti,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Grab Indonesia meluncurkan layanan aplikasi transportasi Grab Andong di Yogyakarta, Kamis (23/8/2019). Moda transportasi lokal ini diluncurkan guna meningkatkan pariwisata di wilayah tersebut.

Compliance & Public Affairs, Grab Indonesia Barry Pramudya mengatakan, syarat yang diberikan kepada para kusir andong antara lain surat pengantar dari paguyuban, SKCK, dan kelengkapan andong dari dinas terkait.

"Andong yang digunakan baru, sudah ada standar dan terawat. Andong kami seleksi cukup ketat bersama dengan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta pada tahun 2018," ujar Bary kepada wartawan dalam acara #JelajahIndonesia Bersama Grab ke Jawa Tengah dan Yogyakarta, Kamis (23/8/2019).

Andong di Yogya sendiri, menurut Barry, cukup bersih dan terawat, sehingga memudahkan dalam seleksi.

Di Yogyakarta sendiri, saat ini baru ada 26 kusir andong yang menjadi mitra Grab Andong. Adapun ke depannya, pihaknya masih akan menerima kusir untuk bekerja sama.

Grab meluncurkan layanan transportasi andong di Yogyakarta, Kamis (23/8/2019)KOMPAS.com/ROSIANA HARYANTI Grab meluncurkan layanan transportasi andong di Yogyakarta, Kamis (23/8/2019)
Untuk layanan ini, Barry menuturkan, pihaknya hanya mengambil keuntungan sebesar 3 persen dari transaksi. Keuntungan tersebut diberikan kepada paguyuban untuk pembinaan dan perawatan andong.

Ketua Paguyuban Andong DIY, Purwanto menuturkan, setiap kusir kuda yang ingin mendaftarkan kendaraannya wajib seleksi khusus.

Baca juga: Sambangi Malioboro, Coba Grab Andong dengan Tarif Rp 150.000 Per Jam

Di wilayah Yogyakarta sendiri, Purwanto mengatakan, setiap kusir harus mendaftarkan alat transportasinya ke kelompok kusir andong lalu dilanjutkan ke paguyuban andong.

Kemudian, kusir andong bisa mendaftarkan diri ke dinas perhubungan setempat untuk memperoleh kelengkapan seperti Surat Tanda Kendaraan Tidak Bermotor dan plat nomor khusus. Baru setelah itu, para kusir bisa mendaftarkan andong mereka ke aplikasi Grab.

Perawatan kuda andong

Sekretaris Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr drh Yuriadi MP mengatakan, setiap kuda yang akan digunakan untuk menarik andong harus memiliki tinggi minimal 140 sentimeter.

"Agar ada korelasi tinggi kuda dengan pengendaranya, biar tidak berat menanggung beban," ujar dia.

Kuda yang digunakan untuk menarik Grab Andong harus memiliki kondisi fisik yang primaKOMPAS.com/ROSIANA HARYANTI Kuda yang digunakan untuk menarik Grab Andong harus memiliki kondisi fisik yang prima
Yuriadi menambahkan, setiap kuda juga harus diberi pakan yang cukup. Untuk kuda penarik andong, makanan yang diberikan adalah rumput dengan porsi 2,5 persen dari bobot tubuh kuda. Selain rumput, kuda juga diberi penguat berupa bekatul padi dan bekatul jagung.

"Jadi butuh kalsium mikro dan makro, nutrisi makanan juga harus tersedia terus secara kontinyu," ucap dia.

Pemberian penguat ini bertujuan agar kondisi badan kuda tetap atletis dan menunjukkan bahwa hewan penarik andong ini mendapatkan gizi yang cukup.

Adapun untuk menunjang kesehatan, kuda penarik ini juga harus diberikan injeksi vitamin serta suntik khususnya tetanus. Bahkan, para kuda pun juga harus melewati pemeriksaan cacing guna mendapatkan badan yang lebih bugar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com