YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Grab Indonesia meluncurkan layanan aplikasi transportasi Grab Andong di Yogyakarta, Kamis (23/8/2019). Moda transportasi lokal ini diluncurkan guna meningkatkan pariwisata di wilayah tersebut.
Compliance & Public Affairs, Grab Indonesia Barry Pramudya mengatakan, syarat yang diberikan kepada para kusir andong antara lain surat pengantar dari paguyuban, SKCK, dan kelengkapan andong dari dinas terkait.
"Andong yang digunakan baru, sudah ada standar dan terawat. Andong kami seleksi cukup ketat bersama dengan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta pada tahun 2018," ujar Bary kepada wartawan dalam acara #JelajahIndonesia Bersama Grab ke Jawa Tengah dan Yogyakarta, Kamis (23/8/2019).
Andong di Yogya sendiri, menurut Barry, cukup bersih dan terawat, sehingga memudahkan dalam seleksi.
Di Yogyakarta sendiri, saat ini baru ada 26 kusir andong yang menjadi mitra Grab Andong. Adapun ke depannya, pihaknya masih akan menerima kusir untuk bekerja sama.
Ketua Paguyuban Andong DIY, Purwanto menuturkan, setiap kusir kuda yang ingin mendaftarkan kendaraannya wajib seleksi khusus.
Baca juga: Sambangi Malioboro, Coba Grab Andong dengan Tarif Rp 150.000 Per Jam
Di wilayah Yogyakarta sendiri, Purwanto mengatakan, setiap kusir harus mendaftarkan alat transportasinya ke kelompok kusir andong lalu dilanjutkan ke paguyuban andong.
Kemudian, kusir andong bisa mendaftarkan diri ke dinas perhubungan setempat untuk memperoleh kelengkapan seperti Surat Tanda Kendaraan Tidak Bermotor dan plat nomor khusus. Baru setelah itu, para kusir bisa mendaftarkan andong mereka ke aplikasi Grab.
Sekretaris Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr drh Yuriadi MP mengatakan, setiap kuda yang akan digunakan untuk menarik andong harus memiliki tinggi minimal 140 sentimeter.
"Agar ada korelasi tinggi kuda dengan pengendaranya, biar tidak berat menanggung beban," ujar dia.
"Jadi butuh kalsium mikro dan makro, nutrisi makanan juga harus tersedia terus secara kontinyu," ucap dia.
Pemberian penguat ini bertujuan agar kondisi badan kuda tetap atletis dan menunjukkan bahwa hewan penarik andong ini mendapatkan gizi yang cukup.
Adapun untuk menunjang kesehatan, kuda penarik ini juga harus diberikan injeksi vitamin serta suntik khususnya tetanus. Bahkan, para kuda pun juga harus melewati pemeriksaan cacing guna mendapatkan badan yang lebih bugar.
Tak hanya soal makanan, para kuda penarik ini juga diberikan perawatan khusus. Menurut Yuriadi, kuda wajib dimandikan atau grooming.
Baca juga: Grab Luncurkan Grab Andong di Yogyakarta
Bulu kuda secara rutin juga harus dipotong bisa terlalu panjang. Kemudian untuk menjaga kesehatan, kuku kuda juga harus dipotong minimal setiap tiga bulan sekali.
Tapal juga tak ketinggalan. Yuriadi menuturkan, tapal kuda harus sering dilepas untuk memberikan kenyamanan.
Lebih lanjut, para pemilik kuda harus memberikan kenyamanan terutama pada kandang. Kandang kuda penarik andong sebaiknya diberi alas kayu sisa gergaji yang sifatnya kering dan hangat. Adapun untuk ukuran kandang, minimal harus memiliki lebar dua kali panjang kuda.
"Agar kuda bisa tidur dengan nyenyak dan bugar," kata Yuriadi.
Adapun di seluruh wilayah Yogyakarta sendiri terdapat 466 kusir andong yang terdaftar menjadi anggota paguyuban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.