Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta tentang Ular Weling yang Tewaskan Petugas Satpam di Serpong

Kompas.com - 24/08/2019, 06:15 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Apa itu ular weling? Jenis ular ini menarik perhatian publik setelah seorang petugas satuan pengamanan (satpam) tewas karena gigitan ular weling.

Pada Rabu (21/8/2019), seorang satpam bernama Iskandar, tewas sehari setelah digigit ular weling.

Berikut fakta seputar ular weling yang perlu Anda ketahui, seperti dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber:

1. Ular weling ada yang bercorak belang putih-hitam, ada pula yang kuning-hitam.

2. Ular weling memiliki nama ilmiah Bungarus Candidus, banyak ditemukan di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di Di Indonesia, ular weling ditemukan di Sumatera, Jawa, dan Bali.

3. Ular weling memiliki bisa neurotoksik yang mematikan.

Baca juga: Sebelum ke Rumah Sakit, Iskandar Isap Jarinya yang Digigit Ular Weling

4. Ular weling biasanya hidup di tanah atau hutan, dataran rendah hingga ketinggian maksimal 1.200 meter di atas permukaan laut.

5. Ular weling memiliki panjang tubuh maksimal 108 cm dan ekor sepanjang 16 cm.

6. Ular weling biasanya mendapatkan makanan dengan cara berburu atau menjebak binatang yang hidup di tanah.

7. Ular weling merupakan reptil nokturnal atau binatang yang aktif mencari makan pada malam hari, dan bersembunyi pada siang hari.

Bagaimana jika terkena gigitan ular ini?

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, berikut yang harus Anda lakukan jika terkena gigitan ular:

1. Membuat bagian tergigit tak bergerak

Gunakan benda seperti kayu, gedebog pisang, kulit kayu, kardus atau benda rigid di sekitar yang bisa dimanfaatkan.

Selanjutnya, tahan bagian yang tergigit dari ujung jari hingga ujung sendi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com