Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewaskan Petugas Satpam di Serpong, seperti Apa Ular Weling?

Kompas.com - 23/08/2019, 18:35 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Seorang petugas satuan keamanan (satpam) di Gading Serpong, Tangerang, Banten, bernama Iskandar (45) digigit seekor ular jenis Weling atau ular weling pada Selasa (20/8/2019) malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Setelah digigit ular weling, Iskandar meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Tangerang pada pukul 04.30 WIB, keesokan harinya.

Seperti apa ular weling yang menewaskan Iskandar itu?

Ular Weling memiliki kulit bercorak belang putih-hitam atau putih-kuning.

Berdasarkan keterangan yang dikutip dari laman Thai National Park, ular weling yang memiliki nama ilmiah Bungarus Candidus ini tersebar di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, ular weling khususnya dijumpai di Sumatera, Jawa, dan Bali.

Ular yang juga disebut sebagai Blue Krait atau Malayan Krait ini memiliki bisa neurotoksik yang cukup mematikan.

Sebesar 60-70 persen orang yang terkena bisanya tidak dapat disembuhkan sehingga akan berujung pada kematian.

Baca juga: Kronologi Satpam di Serpong Tewas Setelah Digigit Ular

Mengutip penjelasan dari laman International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) ular weling biasa hidup di tanah atau hutan.

Ular dengan panjang tubuh maksimal 108 cm dan ekor sepanjang 16 cm ini mendapatkan makanan dengan cara berburu atau menjebak binatang yang hidup di tanah.

Mereka bisa hidup di dataran rendah hingga ketinggian maksimal 1.200 meter di atas permukaan air laut.

Biasanya, dekat dengan sumber-sumber air.

Ular weling atau Bungaris fasciatus.SHUTTERSTOCK Ular weling atau Bungaris fasciatus.
Sementara, Snake Facts, menuliskan, ular ini bisa ditemukan di berbagai tempat.

Tempat-tempat yang biasa ditemukan ular weling yaitu daerah berbatu, saluran air, semak belukar, tanah berpasir, hutan berbukit, hutan, perkebunan, sawah, hingga di pedesaan juga perkotaan.

Weling merupakan reptil nokturnal atau binatang yang aktif mencari makan di malam hari dan cenderung bersembunyi di siang hari.

Baca juga: Belajar dari Satpam di Serpong, Ini Cara Atasi Gigitan Ular Weling

Di bidang tekstil, kulit dari reptil ini banyak dimanfaatkan untuk membuat berbagai produk fesyen.

Sementara, dagingnya biasa dijadikan sebagai bahan konsumsi juga obat-obatan tradisional.

Hingga saat ini, populasinya diperkirakan masih banyak dan berdasarkan status kelangkaannya di IUCN Red List jenis ular ini masuk dalam kategori yang kurang diperhatikan.

Artinya, tidak ada pemantauan khusus yang dilakukan untuk mengetahui sebarannya, karena tidak termasuk dalam binatang langka yang dilindungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com