Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berpotensi Memperparah, 3 Jenis Buah Ini Sebaiknya Dihindari Saat Jerawatan

KOMPAS.com - Jerawat adalah masalah kulit paling umum yang lebih sering menyerang selama masa pubertas, terutama di usia 12-14 tahun.

Orang dengan masalah kesehatan kulit ini biasanya mengandalkan pengobatan topikal untuk meredakan jerawat.

Namun, dilansir dari Medical News Today, pola makan ternyata turut berperan dalam memperparah jerawat.

Beberapa bukti ilmiah menunjukkan, seseorang dapat mengurangi dan mencegah timbulnya jerawat dengan mengonsumsi lebih banyak asam lemak omega 3, tetapi lebih sedikit produk susu dan makanan dengan indeks glikemik tinggi.

Pola makan untuk meredakan jerawat tersebut juga berlaku untuk bahan pangan sehat, seperti buah-buahan.

Meski relatif sehat, buah-buahan tertentu masuk dalam daftar makanan pantangan untuk jerawat lantaran dapat memperparah kondisi.

Lantas, apa saja buah yang sebaiknya dibatasi saat berjerawat?

Jenis buah yang perlu dihindari saat berjerawat

Kulit berjerawat dapat menjadi indikasi adanya ketidakseimbangan hormon, seperti yang sering terjadi selama pubertas.

Kendati demikian, jerawat yang tak kunjung hilang pun dapat menjadi tanda ada yang salah dengan gaya hidup, termasuk pola makan.

Berikut beberapa jenis buah yang lebih baik tidak dikonsumsi saat kulit sedang dihinggapi jerawat:

1. Buah indeks glikemik tinggi

Mengonsumsi banyak makanan dengan indeks glikemik (GI) tinggi dapat memperparah kondisi kulit yang berjerawat.

GI adalah indikator seberapa cepat makanan berkarbohidrat dapat memengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh.

Direktur Penelitian Kosmetik dan Klinis di Departemen Dermatologi Mount Sinai Hospital, New York City, Joshua Zeichner mengatakan, lonjakan gula darah akibat makanan tinggi GI dapat memicu serangkaian efek produksi minyak.

Kelebihan minyak dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori kulit, yang selanjutnya berpotensi mengundang kemunculan jerawat.

"Kandungan gula yang tinggi mengaktifkan pesan dalam aliran darah yang pada gilirannya memicu peradangan kulit," kata Zeichner kepada The Independent.

Dikutip dari laman Glycemic Index Research The University of Sydney, makanan dengan GI rendah memiliki skor kurang atau sama dengan 55 ke bawah.

Makanan GI tinggi memiliki nilai lebih besar atau sama dengan 70, serta ditandai dengan naik turun kadar glukosa darah yang lebih cepat.

Sementara itu, jika skornya di antara 56 dan 69, ini dianggap sebagai makanan dan minuman dengan GI sedang.

Beberapa buah masuk dalam daftar makanan GI tinggi yang sebaiknya dihindari oleh orang dengan kulit berjerawat, antara lain:

Dikutip dari laman Byrdie, jenis buah selanjutnya yang perlu dihindari saat berjerawat adalah buah yang diolah menjadi jus.

Ahli diet dan pendiri Real Nutrition, Amy Shapiro menyampaikan, buah utuh mengandung gula alami, tetapi jus buah mengandung gula pekat atau gula tambahan.

Dikenal dapat meningkatkan produksi minyak dan peradangan, mengonsumsi terlalu banyak jus buah akan mengakibatkan asupan gula tinggi, yang dikaitkan dengan jerawat.

Belum lagi, produk susu yang biasa ditambahkan ke dalam jus turut dapat memperparah peradangan jerawat.

Susu, terutama susu skim, mengandung hormon pertumbuhan sapi yang dapat larut dalam lemak.

Lantaran tidak ada lemak dalam susu skim, hormon-hormon tersebut tertinggal di dalam tubuh dan dapat menyebabkan jerawat.

3. Buah kering

Buah-buahan kering kaya akan nutrisi dan sebagian besar dianggap sebagai makanan super yang tidak mudah basi.

Sayangnya, seperti jus buah, makanan olahan ini diproses melalui pengeringan dengan tambahan gula pekat.

Kandungan gula yang tinggi dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan produksi minyak dalam tubuh, dua faktor penyebab munculnya jerawat.

Sejumlah buah-buahan kering yang perlu diperhatikan asupannya, termasuk:

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/16/110000465/berpotensi-memperparah-3-jenis-buah-ini-sebaiknya-dihindari-saat-jerawatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke