Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Carok di Bangkalan: 4 Orang Meninggal, Ini Kronologi dan Penyebabnya

Carok atau pertarungan menggunakan senjata tajam celurit ini terjadi saat dua orang melawan empat orang lainnya.

Dikutip dari Kompas.com (26/8/2023), carok merupakan pertarungan antara orang Madura menggunakan celurit yang dilakukan untuk memulihkan harga dirinya yang dilecehkan.

Carok tidak dibenarkan karena dapat membunuh orang yang menjalaninya. Namun, carok menjadi tradisi bahkan dibuat massal dan menewaskan banyak korban.

Berikut sejumlah fakta dari peristiwa carok massal yang terjadi di Bangkalan.

Kronologi dan penyebabnya

Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya menjelaskan, tragedi carok di Bangkalan terjadi karena ada perselisihan di jalan.

Febri menjelaskan, kejadian berawal saat terjadi perselisihan karena lampu sorot motor mengenai mata salah satu korban. 

"Terus ditegur di saat laju motor terlalu kencang saat melintas. Untuk kedua pelaku saat ini sudah kami amankan di polres,” ungkap Febri di Mapolres Bangkalan, dalam rilis resminya Sabtu (13/01/2024).

Dia menjelaskan, cekcok terjadi terjadi di pinggir jalan raya ketika HB (40) hendak berangkat menuju lokasi tahlilan tetangganya di Desa Bumianyar setelah shalat Maghrib. Saat itu, HB sedang duduk di depan pos ronda.

Tiba-tiba, MT dan MR lewat berboncengan mengendarai sepeda motor dengan kencang. Keduanya pun ditegur oleh HB.

Karena ditegur, MR menghentikan sepeda motornya. Dia menghampiri HB sambil membentak karena tidak terima ditegur.

Sempat terjadi pemukulan

Cekcok antara HB dan MR bertambah parah dan menyebabkan terjadi tindak pemukulan kepada HB.

Insiden itu berlokasi di Juk Korong yang berada di antara Jalan Raya Tanjungbumi dan Pantai Indah Tanjungbumi, Desa Bumianyar.

"Adu mulut ketiga orang itu terjadi. Kemudian berlanjut ke adu pukul. MR memegang tubuh HB agar tidak bergerak. Sedangkan MT memukuli HB," lanjut Febri, diberitakan Kompas.com (13/1/2024).

HB yang kalah dalam adu pukul kemudian pulang. Namun, dia berpesan agar MT dan MR tidak meninggalkan lokasi. HB berjanji akan kembali menemui keduanya.

Sementara itu, MT dan MR masih menunggu di lokasi pemukulan sebelumnya. Mereka ditemani dua orang lain, yakni NJ dan H.

"Enam orang itu bertemu di lokasi pemukulan tadi. HB kemudian berduel dengan keempat lawannya. MN juga ikut duel membantu kakaknya," tambah Febri.

Nahas, keempat lawan HB dan MN terkapar dengan luka bacok di beberapa bagian tubuhnya. Mereka ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Dua pelaku diamankan

Polisi yang kemudian tiba di lokasi kejadian di di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan segera mengamankan HB dan MN.

"Kedua pelaku yang masih hidup, sudah kami periksa," ungkap Febri.

Keduanya lalu ditahan di ruang tahanan Polres Bangkalan untuk pendalaman motif tindakan yang dilakukan.

Carok di Bangkalan juga menjadi perhatian Polda Jatim. Tim dari Subdirektorat Jatanras Polda Jatim diberangkatkan untuk membantu penyelidikan kasus ini.

”Kasus itu dalam penyelidikan dibantu Polda Jatim,” terang Febri, dikutip dari Kompas.id (13/1/2024).

Sementara itu, Febri memastikan bahwa kondisi di sana masih kondusif dan cukup aman. Tidak ada warga antardewa yang melakukan aksi balas dendam.

Empat korban diotopsi

Di sisi lain, jenazah keempat korban dibawa ke rumah sakit untuk menjalani otopsi lebih lanjut.

Jenazah empat korban telah dievakuasi dari lokasi pertarungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) di Bangkalan.

"Saat ini, empat korban meninggal tengah dilakukan otopsi dari Jumat tengah malam kemarin (12/01/2024) hingga pagi ini di RSUD Syamrabu,” jelas Febri.

Identitas korban juga telah berhasil diidentifikasi. MT dan MR merupakan kakak-adik yang tinggal di Desa Larangan, Kecamatan Tanjungbumi, Bangkalan..

NJR juga berasal dari Desa Larangan, sementara HFD dari Desa Banyuanyar.

Para korban meninggal dunia telah dipulangkan ke rumah duka masing-masing dari RSUD Syamradu setelah dilakukan otopsi oleh pihak rumah sakit.

Petugas di Polres Bangkalan berupaya mencegah kemungkinan adanya carok susulan antarwarga dari kelompok-kelompok yang terlibat.

"Sejak kejadian hingga malam ini personel kami masih berjaga-jaga mengantisipasi kemungkinan adanya carok susulan," imbu Febri, dilansir dari Antara (14/1/2024). 

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/14/120000265/5-fakta-carok-di-bangkalan--4-orang-meninggal-ini-kronologi-dan-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke