KOMPAS.com - Lingkungan ekstrem adalah habitat yang ditandai dengan kondisi lingkungan yang keras, di luar kisaran normal dan optimal untuk kehidupan manusia.
Pada dasarnya, habitat ini adalah wilayah yang tidak ramah, dan organisme yang mampu hidup di lingkungan ekstrem disebut ekstremofil.
Di bumi sendiri terdapat habitat atau lingkungan ekstrem, seperti wilayah dengan suhu sangat dingin hingga yang panas menyengat.
Manusia umumnya hidup di daerah beriklim sedang, namun ada organisme lain yang dapat tumbuh dan berkembang di daerah dengan kondisi lingkungan ekstrem.
Jenis-jenis lingkungan ekstrem
Dikutip dari laman National Geographic, lingkungan ekstrem dapat dibagi ke dalam dua kategori utama, yaitu:
1. Suhu
Lingkungan yang dingin dan kering, seperti yang ditemukan di wilayah kutub, merupakan habitat ekstrem yang selalu mencapai suhu di bawah 5 derajat celsius (41°F).
Penelitian telah menemukan bahwa mikroba bertahan dan hidup dengan baik di berbagai daerah dingin, termasuk salju di dekat Kutub Selatan dan beberapa kilometer di bawah es di Antartika.
Di sisi lain, beberapa habitat paling ekstrem memiliki suhu lebih dari 40 derajat celsius. Gurun umumnya dianggap sebagai lingkungan yang ekstrem dan panas.
Hewan seperti ular sidewinder telah belajar cara bertahan hidup di lingkungan ini, mengembangkan cara efektif untuk meluncur melintasi pasir panas.
2. Keasaman
Lingkungan sangat asam jika kondisinya kurang dari 5 pada skala pH. Habitat yang sangat asam ditemukan di seluruh dunia dan dapat terjadi secara alami atau buatan manusia.
Misalnya daerah vulkanik dan panas bumi yang telah mengumpulkan asam sulfat dalam jumlah besar menghasilkan ekosistem dengan pH yang sangat rendah.
Asidofil merupakan makhluk yang dapat hidup di lingkungan asam dengan nilai pH berkisar antara 1 hingga 5, namun mereka hidup paling optimal pada tingkat pH 3 atau kurang.
Kebalikan dari lingkungan yang sangat asam adalah lingkungan yang bersifat basa, yang memiliki habitat alami di atas tingkat pH 9.
Habitat ini umumnya ditemukan di wilayah dengan aktivitas panas bumi atau gunung berapi yang tinggi. Bacillus halodurans merupakan jenis bakteri yang dapat bertahan hidup di lingkungan basa.
Dikutip dari laman Britannica, ada sejumlah hewan yang mampu bertahan di lingkungan yang ekstrem. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Selain itu, ada juga hewan atau organisme lainnya seperti reptil, mikroba, dan jenis bakteri tertentu yang dapat hidup di lingkungan-lingkungan ekstrem.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/30/091500465/8-hewan-yang-mampu-bertahan-hidup-di-lingkungan-ekstrem