Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Lumba-lumba Langka Bersirip "Jempol" Terekam Kamera di Yunani...

KOMPAS.com - Foto lumba-lumba dengan sirip unik berbentuk seperti "jempol" tertangkap kamera di Teluk Korintus, Yunani, oleh Pelagos Cetacean Research Institute.

Sebagai informasi, Pelagos Cetacean Research Institute Yunani adalah lembaga riset yang berfokus untuk meneliti paus, lumba-lumba, pesut, dan spesies terkait.

Unggahan Youtube dari lembaga tersebut kemudian menjadi ramai diperbincangkan oleh warganet di seluruh dunia.

Para peneliti dari Pelagos Cetacean Research Institute melihat lumba-lumba tersebut dua kali dalam setahun, yaitu saat musim panas dan ketika melakukan survei dengan kapal di lepas pantai Yunani.

Bukan lumba-lumba sakit

Koordinator ilmiah sekaligus presiden Pelagos Cetacean Research Institute, Alexandros Frantzis membenarkan peristiwa unik ini.

Frantzis mengatakan jika ia dan timnya baru pertama kali melihat lumba-lumba dengan bentuk sirip unik ini dalam 30 tahun.

“Padahal selama itu kami selalu memantau semua lumba-lumba yang terdampar di sepanjang pantai Yunani selama 30 tahun," kata Frantzis.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa lumba-lumba yang dilihatnya tersebut tidak menunjukkan gejala sakit.

“Meskipun siripnya terlihat tidak biasa, hewan ini tetap bisa berenang, melompat, menaiki haluan, dan bermain seperti lumba-lumba lainnya,” ungkapnya, dikutip dari USA Today.

Frantzis pun menegaskan jika ia tak melihat ada luka di sekitar sirip yang berbentuk seperti jempol tersebut.

“Tidak mungkin lumba-lumba itu terkena penyakit. Kelainan itu terjadi karena ekspresi genetik yang langka,” katanya.

Setiap tahunnya, sebanyak 1.300 jenis lumba-lumba hidup di Teluk Korintus, Yunani. Di tempat ini, ribuan lumba-lumba terisolasi dari hewan lain yang berada di wilayah Mediterania lainnya.

Seorang profesor anatomi mamalia dan neurobiologi di Northeast Ohio Medical University, Lisa Noelle Cooper setuju bahwa cacat pada lumba-lumba kemungkinan besar berasal dari genetiknya.

"Saya belum pernah melihat sirip lumba-lumba yang memiliki bentuk seperti ini," kata Cooper dikutip dari Live Science.

Cooper berpendapat, kelainan yang dimiliki lumba-lumba ini merupakan hasil dari program genetik yang berubah dan membentuk sirip selama perkembangannya sebagai anak lumba-lumba.

Lebih lanjut, mahasiswa doktoral di bidang paleobiologi dan evolusi makro University of Fribourg Swiss, Bruna Farina mendukung pendapat Cooper.

Menurutnya, cetacea (sekelompok mamalia laut, seperti paus dan lumba-lumba) berevolusi dengan lebih banyak ruas jari atau tulang jari di bagian depan.

Bentuk tulang jari ini berbeda dengan mamalia lainnya. Tulang-tulang ini tersusun menjadi "tangan” seperti yang ada manusia dan terbungkus sirip jaringan lunak.

“Artinya, lumba-lumba sebenarnya memiliki ibu jari seperti manusia, meskipun tidak menonjol dan tersembunyi di balik siripnya, kata Farina.

Namun, pada kasus lumba-lumba berjempol ini, ia menduga bahwa beberapa jari lainnya hilang, sehingga yang terlihat hanya bagian “jempol” saja.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/17/200000665/saat-lumba-lumba-langka-bersirip-jempol-terekam-kamera-di-yunani-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke