Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Perbedaan Seni Modern dan Seni Kontemporer

KOMPAS.com - Seni, secara sederhana dapat didefinisikan sebagai objek atau pengalaman visual yang diciptakan secara sadar melalui ekspresi keterampilan atau imajinasi.

Ketika membicarakan tentang seni, Anda mungkin berpikir tentang mahakarya besar yang dibuat bertahun-tahun yang lalu.

Meski demikian, dunia seni rupa tetap berkembang dan selalu beradaptasi untuk mencerminkan perubahan dunia.

Istilah “seni modern” dan “seni kontemporer” mudah tertukar, namun masing-masing merujuk pada periode berbeda dalam sejarah seni.

Lantas, apa perbedaan antara keduanya?

Apa itu seni modern?

Dikutip dari laman Britannica, seni modern adalah seni yang diciptakan antara tahun 1860-an (ada yang mengatakan 1880-an) dan akhir tahun 1960-an (ada yang mengatakan hanya sampai 1950-an).

Namun, karya seni modern bukan sekedar seni yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu, melainkan memang memiliki pendekatan atau gaya tersendiri.

Di luar kerangka waktu, terdapat konsep dan estetika tersendiri. Seni disebut “modern” karena tidak didasarkan pada apa yang telah ada sebelumnya.

Misalnya Édouard Manet, sebagai seniman modern pertama, tidak hanya menggambarkan kehidupan modern, tetapi juga “melanggar” tradisi seni umum.

Beberapa orang berpendapat bahwa pendekatan dasar dan tujuan seni modern adalah untuk menantang hakikat karya seni itu sendiri.

Oleh karena itu, gaya seni ini tidak terlalu seragam, dan mungkin lebih sulit untuk dideskripsikan secara tepat dibandingkan genre seni lainnya.

Seni modern mencakup banyak gerakan seperti impresionisme, kubisme, surealisme, ekspresionisme abstrak, dan masih banyak lagi.

Saat membahas mengenai seni kontemporer, mungkin sulit untuk mendefinisikan atau mendeskripsikan satu gaya umum.

Dilansir dari laman IESA Arts and Culture, seni kontemporer cenderung bermakna “seni masa kini”, secara luas mencakup karya seni yang dihasilkan pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21.

Secara umum seni kontemporer didefinisikan sebagai seni yang dihasilkan setelah gerakan seni modern sampai dengan saat ini.

Berbeda dengan aliran seni lainnya, gaya seni ini tidak memiliki sudut pandang objektif yang tunggal. Sebaliknya, ia mempunyai banyak segi.

Karya-karyanya sering kali mencerminkan seniman yang menciptakannya sehingga menghasilkan keragaman perspektif.

Senikontemporer awalnya tumbuh seiring dengan modernisme. Pada 1910, Roger Fry dan rekan-rekannya mendirikan Contemporary Art Society.

Awalnya, itu hanyalah sebuah perkumpulan swasta di mana karya seni dapat dibeli untuk museum umum.

Selama 1930-an, lebih banyak institusi didirikan dengan terminologi yang sama. Para sarjana di bidangnya membedakan seni modern sebagai gaya tertentu yang selaras dengan periode waktu tertentu.

Sebaliknya, gaya kontemporer terus mengalami kemajuan seiring berjalannya waktu, sehingga menambah beragam pendekatan dan hasil.

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui perbedaan utama antara seni modern dan kontemporer adalah pergeseran fokus dari keindahan estetika ke konsep dasar karya.

Selain itu, secara sederhana, perbedaan antara keduanya juga dapat dilihat berdasarkan periode dan aliran seninya.

Seni modern adalah seni yang diciptakan antara periode tahun 1860-an dan akhir tahun 1960-an. Sedangkan seni kontemporer adalah, karya seni yang dibuat setelah periode tersebut.

Seni modern mencakup banyak gerakan, termasuk impresionisme, kubisme, surealisme, ekspresionisme abstrak, dan masih banyak lagi.

Sedangkan gerakan seni yang dianggap sebagai aliran seni kontemporer misalnya konseptual, minimalis, postmodern, hingga feminis.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/07/191500865/mengenal-perbedaan-seni-modern-dan-seni-kontemporer

Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke