Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beberapa Wilayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem, Ini Langkah Mitigasi yang Bisa Dilakukan

Informasi tersebut disampaikan melalui akun Instagram @infobmkg pada Jumat (3/11/2023).

BMKG menyebut bahwa cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama periode peralihan musim (pancaroba).

Hal ini lantaran arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa berubah secara tiba-tiba, dari panas ke hujan atau pun sebaliknya.

"Hai #SobatBMKG, tetap waspada cuaca ekstrem selama periode peralihan (pancaroba) ya. Selama pancaroba ini, cuaca bisa berubah secara tiba-tiba dari panas ke hujan ataupun sebaliknya. Yuk kenali apa itu masa pancaroba dan bagaimana mitigasinya!" tulis dalam unggahan.

Lantas, mana saja wilayah yang alami cuaca ekstrem dan bagaimana cara mitigasinya?

Potensi cuaca ekstrem 

Terdapat beberapa potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi pada musim pancaroba seperti saat ini.

Masih dari lama resminya, pancaroba adalah periode peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. 

Salah satu tanda datangnya musim pancaroba yakni ditandai dengan pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB), dengan ciri sebagai berikut:

  • Muncul di saat pagi menjelang siang.
  • Berbentuk seperti bunga kol.
  • Memiliki warna yang keabu-abuan dengan tepian yang jelas.
  • Saat menjelang sore, awan CB menjadi gelap dan menyebabkan hujan, petir, dan angin.

Kemudian, biasanya hujan pada musim pancaroba terjadi pada siang atau sore dan bahkan sesekali terjadi pada malam hari.

Beberapa potensi cuaca ekstrem yang terjadi seperti:

Wilayah berpotensi hujan lebat 4-5 November 2023

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan, prakiraan cuaca berbasis dampak atau Impact-Based Forecast (IBF) akan terjadi beberapa waktu ke depan di beberapa wilayah Indonesia.

"Impact-Based Forecast (IBF) merupakan informasi prakiraan yang sudah memperhitungkan potensi dampak yang akan terjadi akibat dari cuaca," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (3/11/2023).

Guswanto menerangkan, ada sejumlah wilayah yang masuk dalam IBF kategori waspada, seperti:

  • 4 November 2023: Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Papua.
  • 5 November 2023: Aceh, Sumatra Utara, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Papua.

Ia melanjutkan, dalam sistem IBF juga disajikan rekomendasi respons atau langkah mitigasi yang harus dilakukan oleh stakeholder, user, atau masyarakat terkait dampak dari dinamika cuaca tersebut.

Mitigasi musim pancaroba sejak dini

Berdasarkan imbauan BMKG, masyarakat dan stakeholder dapat melakukan beberapa mitigasi pancaroba sejak dini, meliputi:

Masyarakat:

  • Lakukan pengecekan dan pembersihan drainase antisipasi banjir.
  • Waspada longsor bagi yang tinggal di perbukitan, lereng, dan pegunungan.
  • Waspada jalan licin dan pandangan terbatas saat berkendara.
  • Berlindung di tempat aman jika terjadi hujan disertai petir.
  • Pemangkasan pohon-pohon besar.
  • Penguatan bagian atap rumah.
  • Akses informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini BMKG.

Stakeholder:

  • Menimbulkan cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan es, dan kilat petir.
  • Cuaca ekstrem berdampak merusak di area sekitar.
  • Menyebabkan kebakaran akibat sambaran petir.
  • Menyebabkan bangunan rusak.
  • Pohon tumbang.
  • Tanah longsor.
  • Gagal panen.
  • Banjir.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/04/203000665/beberapa-wilayah-berpotensi-alami-cuaca-ekstrem-ini-langkah-mitigasi-yang

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke