KOMPAS.com - Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) merupakan kelompok yang melanjutkan tugas Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Tugas-tugas tersebut berkaitan dengan persiapan kemerdekaan Indonesia, merumuskan dasar negara, dan merumuskan lembaga negara.
Sejarah latar belakang sidang PPKI berawal ketika posisi Jepang dalam Perang Pasifik mulai terancam.
Ini membuat Perdana Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki Koiso, pada 7 September 1944 menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
Hal tersebut dilakukan dengan harapan dapat simpati rakyat Indonesia, guna mempertahankan sisa kekuatan mereka.
Pada 1 Maret 1945, kepala pemerintahan pendudukan militer Jepang, Jenderal Kumakichi Harada, mengumumkan pembentukan badan khusus bernama BPUPKI untuk menyelidiki upaya persiapan kemerdekaan Indonesia.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (6/2/2023), sidang BPUPKI dilakukan pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Pada periode pertama, Indonesia menerima bentuk dasar negara.
Ini diramu oleh Prof. Herr. James, Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno dengan gagasan lima dasar yang dikenal dengan istilah pancasila.
Rapat kedua dilaksanakan pada 7 Agustus 1945, dan setelah itu BPUPKI resmi dibubarkan, karena dianggap telah menyelesaikan tugasnya menyusun konstitusi Indonesia.
Setelah BPUPKI dibubarkan, maka dibentuklah PPKI, dengan Ir. Soekarno sebagai presiden dan 21 orang yang berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia.
PPKI sendiri bertugas membuka pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 dan melanjutkan pekerjaan BPUPKI, seperti menyiapkan penyerahan kekuasaan dari pemerintah Jepang kepada pemerintah Indonesia.
PPKI diresmikan oleh Jenderal Terauchi pada 9 Agustus 1945 di Ho Chi Minh City, Vietnam dengan membawa tiga tokoh dari Indonesia yaitu Ir. Soekarno, dr. Moh Hatta, dan Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat.
Dilansir dari laman Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Setelah Soekarno, Hatta, dan Radjiman pulang, pertemuan pertama PPKI dijadwalkan pada 16 Agustus 1945.
Namun, pergerakan golongan muda akhirnya membuat sidang ditunda dan dilaksanakan setelah Proklamasi Kemerdekaan.
Ini dikenal dengan peristiwa Rengasdengklok, yakni penculikan Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo.
Rapat PPKI pertama akhirnya dilaksanakan pada 18 Agustus 1945, di Gedung Pancasila, membahas perubahan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Hal ini karena anggota PPKI dari wilayah Indonesia Timur merasa keberatan dengan beberapa pasal yang kalimatnya cenderung Islamsentris.
Para pemimpin Islam yang hadir dalam sidang PPKI saat itu bersedia untuk menyesuaikan kembali UUD 1945.
Dikutip dari laman Kompas.com (29/7/2022), berikut adalah hasil dari tiga sidang PPKI pada tanggal 18,19, dan 22 Agustus 1945:
2. Hasil Sidang kedua PPKI, 19 Agustus 1945
3. Hasil Sidang ketiga PPKI, 22 Agustus 1945
Demikian sejarah latar belakang dan hasil sidang PPKI pada tanggal 18,19, dan 22 Agustus 1945.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/07/121500365/latar-belakang-dan-hasil-sidang-ppki-pada-18-19-dan-22-agustus-1945