Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah AS Dikabarkan Akan "Shutdown", Apa Maksudnya?

KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan melakukan shutdown (penutupan) pada pemerintahannya.

Rencananya, penutupan pemerintahan di AS ini akan dimulai 1 Oktober 2023, dan akan terjadi jika tidak ada titik temu antara anggota Kongres AS terkait Undang-Undang Pendanaan yang akan berakhir September ini.

Shutdown pemerintahan yang akan dilakukan AS ini memicu kekhawatiran karena berpotensi mengganggu berbagai layanan publik, menyebabkan keterlambatan gaji dan menimbulkan kerugian besar pada perekonomian nasional.

Lantas, apa itu penutupan pemerintahan yang akan dilakukan AS?

Apa itu shutdown?

Dikutip dari AP, shutdown pada pemerintahan AS akan terjadi jika Kongres gagal meloloskan sejumlah Undang-Undang pendanaan yang sebelumnya telah ditandatangani presiden.

Sesuai jadwal, seharusnya anggota parlemen mengesahkan pembaruan 12 rancangan Undang-Undang (RUU) belanja negara untuk mendanai sejumlah lembaga-lembaga pemerintahan.

Saat Undang-Undang pendanaan tersebut tidak disetujui, maka lembaga-lembaga pemerintahan harus menghentikan semua pekerjaan yang tidak penting serta tidak akan membayarkan gaji pekerja.

Dalam situasi seperti ini, pegawai yang bergerak dalam sektor keselamatan publik seperti pengawas lalu lintas udara maupun aparat penegak hukum tetap diharuskan bekerja, sementara pegawai federal lain akan dirumahkan.

Menurut Undang-Undang 2019, sesuai aturan, para pekerja ini akan menerima gaji kembali setelah masalah terkait pendanaan terselesaikan.

Shutdown akan berlaku secara efektif pada 1 Oktober 2023 pada pukul 00.01 waktu setempat jika sampai akhir September, Konggres tak juga meloloskan rencana pendanaan.

Jika penutupan benar dilakukan, tak diketahui sampai kapan hal ini akan berlangsung.

Terjadinya shutdown pemerintahan diyakini tak lepas dari unsur politik yang ada pada anggota Kongres.

Mayoritas anggota Senat dikuasai oleh Partai Demokrat, sedangkan DPR mayoritas dikuasai oleh Partai Republik.

Para anggota Senat tengah menyusun rencana yang sangat berbeda untuk mencegah penutupan pemerintahan.

Ketua DPR Kevin McCarthy tengah berupaya untuk memangkas pengeluaran pemerintahan sebesar 8 persen dari berbagai lembaga melalui pembatasan ketat.

Akan tetapi rencana ini menuai banyak penolakan dari anggota Kongres Partai Demokrat dan Partai Republik sayap kanan.

Apa dampak shutdown?

Dikutip dari Guardian, ribuan pegawai pemerintahan federal akan mendapatkan cuti jika penutupan terjadi.

Ini berarti mereka diminta tak masuk kerja dan tidak dibayar selama penutupan.

Pegawai pemerintah lainnya yang bergerak di sektor penting, seperti pengawas lalu lintas udara dan aparat penegak hukum, harus terus bekerja tetapi tidak dibayar sampai Kongres bertindak untuk mengakhiri penutupan pemerintahan.

Taman nasional juga diperkirakan akan ditutup seluruhnya atau tetap bisa dibuka namun tanpa layanan toilet umum maupun kehadiran petugas.

Pemrosesan paspor juga akan terhenti, begitu pula penelitian  di lembaga kesehatan nasional.

Anggota parlemen juga memperingatkan bahwa penutupan pemerintahan dapat mengguncang pasar keuangan. 

Ada juga yang berpendapat bahwa gangguan terhadap layanan pemerintah mempunyai dampak yang luas karena mengganggu kepercayaan terhadap pemerintah untuk memenuhi tugas-tugas pokoknya.

Sementara itu, jika penutupan dilakukan, Presiden dan anggota Kongres akan terus bekerja dan mendapatkan bayaran.

Namun, setiap anggota staf mereka yang tidak dianggap penting akan dirumahkan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/29/180100065/pemerintah-as-dikabarkan-akan-shutdown-apa-maksudnya-

Terkini Lainnya

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa '1.000 Persen' dan Umrah Tiap Saat

Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa "1.000 Persen" dan Umrah Tiap Saat

Tren
Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Tren
Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Tren
Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Tren
SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

Tren
Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Tren
Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke