Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Pendek Medsos Dinilai Sebabkan Anak Mudah Bosan Saat Belajar, Benarkah?

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menilai kehadiran video-video pendek di media sosial (medsos) belakangan ini dapat memengaruhi bagaimana seseorang belajar, ramai diperbincangkan.

Menurut pengunggah, video pendek media sosial membuat seseorang lebih menyukai cara belajar singkat dan instan yang akibatnya dapat menyebabkan anak-anak mudah bosan dan tidak betah belajar dengan durasi lama.

Pendapat tersebut disampaikan oleh akun media sosial @AdjieSanPutro, Minggu (24/9/2023).

"Trend social media mengarah ke short videos 1-2 menitan. Mempengaruhi perilaku orang dalam belajar. Pingin belajarnya yg singkat & instan aja. Celakanya jadi gampang bosan & enggak betah diajak belajar berdurasi lama. Yang didapat banyak, tapi dangkal. Enggak menyentuh hakikat," kata akun tersebut.

Hingga Selasa (26/9/2023), unggahan tersebut telah disukai lebih dari 3.944 akun dan mendapat puluhan komentar.

"Iya banget mas. Pengalaman pas ngajar di kelas, tiap durasi sekian waktu harus dipotong dengan ini dan itu untuk rehat sejenak. Kalo diajak full konsentrasi satu hal fokusnya mulai buyar ke mana-mana," komentar akun dengan nama @iqbalfd.

"Yup~ bener banget ini mas. Dampak positif dari Short-video bikin anak2 jaman now cepat bisa & terampil dalam sesuatu hal. Tapi disisi lain kdg mereka skip (kurang memahami) 'esensi', nilai & disiplin ilmu. Jadinya cenderung cepat puas, tidak sabaran & kurang menghargai proses,," kata akun @735TER.

Lantas, benarkah video pendek yang dihadirkan di platform media sosial memberikan dampak bagi perilaku belajar anak-anak?

Pendapat psikolog

Terkait hal ini, psikolog sekaligus dosen di Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Christin Wibhowo mengatakan bahwa ia sepakat dengan pandangan tersebut.

Menurutnya, tayangan media sosial yang cenderung berupa video pendek seperti TikTok membuat anak lebih menyukai pembelajaran yang singkat dan tidak betah untuk berlama-lama.

"Jadi kalau anak-anak dikasih materi lama itu dipercepat oleh mereka. Mereka betahnya kaya TikTok, 30 detik-1 menit," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (25/9/2023).

Ia menambahkan, hal ini juga berdampak pada bagaimana anak-anak merespons guru maupun orangtua ketika mendapatkan pembelajaran.

"Sayangnya orangtua dan guru itu kan tidak bisa di-swap oleh mereka, akhirnya jadi capek, dan jengkel saat harus belajar lama," ujar Christin.

Apa yang harus dilakukan orangtua?

Untuk menghadapi hal ini, menurutnya orangtua dan guru jangan lantas melarang anak-anak menggunakan media sosial. Justru orangtua atau guru bisa sedikit meniru cara kerja media sosial tersebut.

Jika orangtua menyalahkan media sosial kemudian melarang anak untuk menggunakannya, hal ini justru akan memunculkan penolakan dari diri si anak.

"Jadi yang disukai anak-anak itu yang cepat dan juga multimedia, karena itu orangtua atau guru saat memberikan pelajarannya bisa menggunakan multimedia dan gunakan ekspresi," ujarnya.

Jika guru atau orangtua hanya bersikap datar tanpa ekspresi saat memberi instruksi, maka anak akan cenderung bosan.

"Jadi anak-anak sekarang suka instan itu betul. Namun bukan berarti mereka bodoh," ujarnya.

Menurut Christin, orang tua harus melakukan upgrade dirinya untuk mencari cara agar instruksinya lebih didengar.

"Intinya tidak menyalahkan medsos/apapun tapi instrospeksi orangtua dan pendidik dengan bersaing menggunakan multimedia (dalam memberikan pengajaran)," ucapnya.

Ia mengingatkan, untuk mengajar anak-anak zaman sekarang tak bisa hanya dengan menggunakan instruksi saja. Tapi diperlukan multimedia, gerakan, nyanyian dan ice breaking.

Selain itu, orangtua maupun guru sebaiknya tidak memberikan materi-materi yang bisa didapatkan dari Google.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/26/113000365/video-pendek-medsos-dinilai-sebabkan-anak-mudah-bosan-saat-belajar-benarkah

Terkini Lainnya

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Tren
Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke