Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kata TNBTS soal Rencana Calon Pengantin "Prewedding" Sebabkan Kebakaran di Bromo Laporkan Petugas

Kebakaran di Bromo diketahui terjadi akibat penggunaan flare saat aktivitas pemotretan foto prewedding yang dijalani HP (38) bersama pasangannya.

Menyusul kejadian itu, manajer wedding organizer (WO) berinisial AWEW (41) ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

Sementara HP dan pasangannya telah meminta maaf atas kebakaran ini kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat pada Jumat (15/9/2023).

Namun, pasangan tersebut kemudian berencana melaporkan petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ke polisi atas dugaan kelalaian pengamanan.

Laporkan petugas TNBTS ke polisi

Kuasa hukum saksi dan tersangka kebakaran Bromo, Mustadji membenarkan rencana pelaporan petugasTNBTS ke polisi.

“Saya juga akan memberikan pembelaan kepada tersangka, kalau itu harus dilanjut di peradilan. Saya juga akan melaporkan balik petugas TNBTS karena tidak memberikan pelayanan maksimal kepada konsumen, yaitu wisatawan,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (16/9/2023).

Mustadji mengungkapkan, tidak ada pemeriksaan kepada kliennya sebelum kejadian. Barang bawaan wisatawan juga dia klaim tidak diperiksa.

Menurutnya, hal tersebut menunjukkan petugas terkesan melakukan pembiaran kepada wisatawan.

“Ini merupakan masukan dari kepala desa dan termasuk romo dukun mengatakan begitu. Untuk konsep foto dengan flare (suar) memang dari pihak wedding organizer dan disetujui oleh klien,” kata dia.

"Yang pasti, kami menyikapi hal yang terjadi secara proporsional, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (17/9/2023).

Sementara terkait rencana pembukaan kembali kawasan Bromo yang ditutup sejak Rabu (10/9/2023) pukul 19.00 WIB, Septi menyatakan sedang mengkaji kesiapannya.

"Semoga dalam waktu beberapa hari ini bisa dibuka kembali," ujarnya.

Menurutnya, padang rumput yang hangus terbakar diperkirakan membutuhkan waktu 2-3 bulan setelah turun hujan untuk bisa tumbuh lagi.

Pengunjung bisa lihat aturan sebelum masuk

Septi juga enggan mengomentari soal keberadaan petugas yang memeriksa pengunjung maupun barang bawaannya sebelum masuk ke kawasan taman nasional.

Meski begitu, ia menegaskan pengunjung seharusnya mengetahui aturan dan larangan yang berlaku sebelum masuk.

"Setelah booking online dan pembelian tiket berhasil, artinya sudah diizinkan masuk. Nanti tiket tersebut akan di cek barcode-nya oleh petugas di pintu masuk," jelasnya.

Menurut Septi, pengunjung sudah bisa membaca aturan masuk ke dalam kawasan taman nasional saat melakukan pembelian tiket.

Ketentuan tersebut berada di halaman depan situs pembelian tiket sebelum transaksi selesai dilakukan. Menurutnya, pengunjung harus membaca ketentuan itu terlebih dahulu.

"Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang boleh dan tidak boleh dibawa, ada semua dalam web booking online kami," tegasnya.

Ketentuan tersebut juga diunggah melalui media sosial, bahkan diatur untuk selalu berada di unggahan paling atas.

Septi berharap pengunjung yang akan masuk ke TNBTS harus membaca dengan teliti setiap ketentuan masuk dan beraktivitas dalam kawasan tersebut.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/17/123000965/kata-tnbts-soal-rencana-calon-pengantin-prewedding-sebabkan-kebakaran-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke