Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Tragis Lolita, Orca yang Terkurung 53 Tahun di Akuarium dan Mati Sebelum Kembali ke Lautan

KOMPAS.com - Lolita, paus orca tertua yang terkurung di akuarium Miami Seaquarium, Florida, Amerika Serikat mati sebelum berhasil dikembalikan ke habitat aslinya, Jumat (18/8/2023).

Paus berusia 57 tahun itu tewas setelah menjalani perawatan medis lantaran mengalami permasalahan di organ ginjalnya.

"Tidak ada satu pun upaya yang kami lakukan untuk memberikan Lolita kesempatan yang sia-sia. Hati saya benar-benar hancur," tulis CEO The Dolphin Company Eduardo Albor yang mengoperasikan Miami Seaquarium, dilansir dari CNN, Sabtu (19/8/2023).

Ironisnya, Lolita tewas kurang dari lima bulan setelah pihak Miami Seaquarium mengumumkan akan mengembalikannya ke laut.

Paus itu telah hidup selama 53 tahun di balik dinding kaca dan "dipekerjakan" sebagai tontonan turis.

Kisah orca Lolita

Lolita merupakan salah satu dari dua paus orca tertua di penangkaran.

Dia menjadi satu-satunya paus orca yang ditangkap di perairan Amerika Serikat dan dikurung di penangkaran.

Dilansir dari NPR, orca Lolita awalnya dikenal sebagai Tokitae atau Toki. Dia ditangkap di pantai Pasifik dekat dengan Seattle saat berusia 4 tahun.

Lebih dari setengah abad, Lolita menjadi atraksi utama di Miami Seaquarium, Florida, Amerika Serikat.

Dia dijadwalkan tampil dua kali sehari sebelum akhirnya dipensiunkan pada 2022.

Protes pembebasan Lolita

Diberitakan Kompas.com, pegiat hak-hak hewan telah menyuarakan untuk membebaskan Lolita ke habitat aslinya sejak bertahun-tahun lalu

Namun, usaha itu tidak membuahkan hasil sampai secercah harapan muncul ketika film dokumenter berjudul Balckfish tayang pada 2019.

Film itu menyoroti kehidupan orca di dalam penangkaran.

National Oceanic and Atmospheric Administration, sebuah badan yang bertugas meramalkan cuaca dan perairan di AS, akhirnya menambahkan orca ke daftar spesies yang terancam punah pada 2015.

Terhambat birokrasi

Meskipun begitu, upaya untuk membebaskan Lolita tidaklah mudah.

Pengajuan pembebasan Lolita membutuhkan persetujuan dari Pemerintah Florida selaku negara bagian tempat paus itu berada.

Walikota Miami-Dade County, Daniella Levine Cava menyatakan, proses untuk mengembalikan Lolita dimulai dengan pengalihan kepemilikan akuarium.

Perusahaan Miami Seaquarium yang sebelumnya dikelola SeaWorld Entertainment Inc  berpindah tangan ke The Dolphin Co.

The Dolphin Co kemudian menjalin kemitraan dengan organisasi nirlaba untuk memberikan perawatan medis kepada paus tersebut.

Rencana dibebaskan ke laut

Hingga pada Maret 2023, Miami Seaquarium bersama dengan nirlaba Friends of Lolita sepakat untuk mengembalikan Lolita ke laut lepas.

Lolita akan dibebaskan di laut Pasific Northwest di Amerika Utara yang berbatasan dengan pesisir Samudra Pasifik dalam waktu dua tahun.

Sebelum dibebaskan, Lolita menjalani pemeriksaan medis terlebih dahulu. Tujuannya untuk memastikan dia mampu hidup normal dan bertahan di perairan bebas.

Belum sampai kembali ke laut lepas, Lolita tewas saat hendak dipindahkan dari taman hiburan, Jumat (18/8/2023).

Miami Seaquarium mengunggah pernyataan di media sosial yang menyatakan bahwa Lolita telah menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan selama dua hari sebelum mati.

Anggota tim medis Seaquarium dan Friends of Toki mulai merawatnya secara intensif.

Namun, paus berusia 57 tahun itu dinyatakan mati karena kondisi ginjal.

"Toki adalah inspirasi bagi semua orang yang beruntung mendengar kisahnya dan terutama bagi bangsa Lummi yang menganggapnya sebagai keluarga," kata pernyataan Friends of Toki, dikutip dari AP News.

Lummi adalah suku asli Amerika yang tinggal di pesisir pantai negara bagian Washington dan British Columbia bagian selatan, di dekat perairan tempat Lolita ditangkap.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/21/171500765/kisah-tragis-lolita-orca-yang-terkurung-53-tahun-di-akuarium-dan-mati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke