KOMPAS.com - Warga Tionghoa akan merayakan tahun baru Imlek pada Minggu (22/1/2023).
Berdasarkan perhitungan kalender China, pada 2023 merupakan Tahun Kelinci Air.
Saat Imlek, banyak masyarakat yang saling mengirimkan ucapan sebagai doa dan harapan.
Berikut kumpulan ucapan Imlek 2023 dan sejarah Imlek:
Ucapan Imlek 2023
1. Happy Lunar New Year!
Selamat tahun baru Imlek!
2. Happy Chinese New Year!
Selamat tahun baru China!
3. Wishing you good luck and fortune this new year.
Semoga Anda beruntung dan beruntung di tahun baru ini.
4. May your new year be full of laughter and luck.
Semoga tahun baru Anda penuh tawa dan keberuntungan.
5. I wish you happiness, laughter, and positivity this new year.
Saya berharap Anda bahagia dan positif di tahun baru ini.
6. May everything go well for you this year.
Semoga semuanya berjalan baik untuk Anda tahun ini.
7. I hope every day of this new year is filled with happiness and fulfillment.
Saya berharap setiap hari di tahun baru ini dipenuhi dengan kebahagiaan dan kepuasan.
8. I hope everything works out for you this year.
Saya harap semuanya berhasil untuk Anda tahun ini.
9. May you be happy and healthy this upcoming year and always.
Semoga Anda bahagia dan sehat di tahun yang akan datang ini dan selalu.
10. I hope all your dreams come true this year.
Saya harap semua impian Anda menjadi kenyataan tahun ini.
Diberitakan Kompas.com, 12 Februari 2021, perayaan Imlek di Indonesia tak selalu berjalan mulus.
Pasalnya, pemerintah sempat melarangnya selama puluhan tahun.
Pada masa penjajahan Jepang, Imlek ditetapkan sebagai hari libur resmi melalui Keputusan Osamu Seirei Nomor 26 tertanggal 1 Agustus 1943.
Itu merupakan penetapan hari libur resmi Imlek pertama dalam sejarah Tionghoa di Indonesia.
Kebijakan tersebut masih terus berlangsung pada masa awal kemerdekaan.
Presiden Soekarno pun mengeluarkan maklumat yang berisi bahwa boleh mengibarkan bendera kebangsaan China dalam setiap Imlek.
Sejarah Imlek saat Orde Baru
Di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, saat memasuki rezim Orde Baru, kondisi itu berubah.
Sebab, melalui Inpres No 14/1967, pemerintah melarang adanya perayaan Imlek di depan publik.
Selain itu, pertunjukan barongsai, liang liong harus sembunyi, lagu Mandarin tidak boleh diputar di radio.
Selama Orde Baru, tidak pernah ada Imlek yang meriah.
Generasi yang lebih muda saat itu bahkan tidak mengetahui kapan tahun baru China atau Imlek jika tidak diberitahu oleh generasi yang lebih tua.
Imlek diizinkan kembali
Saat masa kepemimpinan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, perayaan Imlek kembali digelar secara terbuka di Indonesia.
Lewat Keputusan Presiden (Keppres) No 6 Tahun 2000 yang diumumkan pada 18 Januari 2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres No 14 Tahun 1967.
Artinya, warga keturunan Tionghoa tak lagi memerlukan izin khusus untuk mengekspresikan secara publik berbagai aspek dari kepercayaan, kebudayaan, dan tradisi asli mereka.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/20/080500565/sejarah-dan-kumpulan-ucapan-imlek-2023