Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fakta dan Misteri Sekeluarga Keracunan di Bekasi, Ibu dan 2 Anak Tewas hingga Suami Menghilang

KOMPAS.com - Satu keluarga diduga menjadi korban keracunan di Bekasi, tepatnya di Kampung Ciketing Udik, Kecamatan Bantar Gebang, pada Kamis (12/1/2023).

Hingga kini, penyidik dari kepolisian masih mengusut penyebab satu keluarga beranggotakan lima orang yang keracunan di dalam rumah kontrakan tersebut.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (15/1/2023), korban terdiri dari empat orang dewasa dan satu anak-anak.

Tiga dari lima orang dinyatakan meninggal dunia, yaitu Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhamad Riswandi.

Adapun kelima korban diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan.

Berikut sederet informasi dan misteri dari kasus satu keluarga keracunan di Bekasi:

Kronologi kasus dugaan keracunan di Bekasi

Kasus dugaan keracunan di Bekasi baru diketahui pada Kamis pagi, sekitar pukul 08.00 WIB.

Pagi itu, seperti dilansir Kompas.com, Jumat (13/1/2023), warga bernama Ami (60) sempat mendengar rintihan dari rumah korban.

Ami pun memanggil penghuni rumah, tetapi tidak ada jawaban. Lantaran merasa curiga, Ami memutuskan untuk mendobrak pintu rumah.

Setelah pintu berhasil terbuka, Ami melihat dua orang laki-laki tergeletak lemas di lantai ruang utama dengan mulut berbusa.

Sementara itu, satu orang laki-laki lainnya ditemukan tergeletak di dalam kamar depan dan satu perempuan ditemukan di kamar belakang dengan kondisi lemas.

Kemudian, seorang bocah perempuan berusia lima tahun ditemukan dalam kondisi masih sadar. Dia juga melihat muntahan korban di setiap lantai ruangan tempat mereka berada.

Ami sempat menanyakan peristiwa yang terjadi ke salah satu korban di kamar depan. Namun, korban mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena lemas tak berdaya sejak semalam.

Ami kemudian melaporkan peristiwa ini kepada pengurus lingkungan dan segera membawa korban ke RSUD Kota Bekasi.

Silsilah keluarga korban keracunan di Bekasi

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki mengatakan, ketiga korban tewas merupakan seorang ibu dan dua anaknya.

Korban Ridwan dan Riswandi adalah anak hasil pernikahan Maimunah dengan seorang pria bernama Didin sebelum hubungan mereka kandas.

Setelah bercerai dari Didin, Maimunah menikah dengan pria berinisial WWN dan memiliki seorang putri berinisial NR (5).

Bocah tersebut diketahui juga ditemukan terkapar di kontrakan saat kejadian.

Sedangkan, seorang lainnya yang jadi korban berinisial MDS merupakan adik ipar dari Maimunah.

MDS diketahui merupakan orang yang pertama kali mengontrak di lokasi kejadian. Baik kondisi NR dan MDS kini, kini telah membaik meski masih harus dirawat di rumah sakit.

Suami dan dua motor korban menghilang

Kini, kepolisian tengah mencari keberadaan WWN yang menghilang saat istri dan anaknya menjadi korban dugaan keracunan.

"Kami akan hubungi. Kami akan cari karena sampai sekarang belum ada data yang bersangkutan sedang berada di mana," ucap Hengki.

Di sisi lain, Hengki menuturkan, keberadaan dua motor milik Ridwan dan Riswandi juga raib di lokasi kejadian.

Tak adanya motor milik korban merupakan keterangan dari Didin, selaku ayah kandung keduanya dan mantan suami Maimunah.

Mantan suami merasa curiga

Didin menyatakan curiga dan melihat kejanggalan pada kasus keracunan turut menimpa dua anaknya.

Mantan suami Maimunah ini juga mempertanyakan keberadaan WWN dan dua sepeda motor yang seharusnya ada di rumah itu.

Menurut Didin, mantan istri dan dua anaknya dibawa ke Bekasi oleh WWN. Namun hingga kini, baik WWN maupun dua sepeda motor anaknya belum diketahui keberadaannya.

Didin pun telah berangkat menjemput jenazah mantan istri dan dua anaknya ke Jakarta begitu mendengar kabar duka tersebut.

Adapun jasad ketiga korban meninggal, saat ini telah dimakamkan di Cianjur, Jawa Barat.

Masih belum dipastikan apakah diracun atau tidak

Kendati demikian, Hengki belum bisa memastikan apakah lima orang di kontrakan tersebut sengaja diracun oleh seseorang atau tidak.

"Artinya bisa saja kalau bukan tindak pidana karena sesuatu hal yang tidak diinginkan, atau memang ada unsur kesengajaan dan lain-lain," ujarnya.

Polisi pun telah mengirim 14 sampel makanan, minuman, serta muntahan korban ke Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk menentukan apakah ada unsur pidana dalam kasus ini.

(Sumber: Kompas.com/Editor: Abdul Haris Maulana, Larissa Huda)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/16/093100965/fakta-dan-misteri-sekeluarga-keracunan-di-bekasi-ibu-dan-2-anak-tewas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke