Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sambo Tampil Berkacamata Selama Persidangan, Disebut Mainkan Taktik "Nerd Defense", Apa Itu?

KOMPAS.com - Penampilan Ferdy Sambo yang selalu berkacamata dalam persidangan pemeriksaan terdakwa menjadi sorotan publik.

Pasalnya, sebelumnya, mantan Kadiv Propam ini tidak berkacamata.

Menurut psikolog forensik Reza Indragiri Amriel, perubahan gaya terdakwa Ferdy Sambo dalam kasus dugaan pembunuhan berencana atas Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) yang tiba-tiba mengenakan kacamata disebut sebagai nerd defense atau pembelaan ala "si kutu buku".

"Bukan sebatas gimik, apalagi untuk gagah-gagahan. Faedah kacamata terhadap jalannya persidangan ternyata tidak bisa dipandang sebelah mata," tuturnya, dilansir dari Kompas.com (12/1/2023).

Tindakan tersebut meruakan siasat dari terdakwa untuk memoles citra di hadapan jaksa penuntut umum dan majelis hakim.

Biasanya dilakukan agar mendapatkan keringanan hukuman.

Lantas, apa itu nerd defense?

Mengenal nerd defense

Tren nerd defense atau pembelaan si kutu buku menjadi tren di persidangan kasus kriminal di Amerika.

Untuk memakai teknik ini, terdakwa kasus, yang mayoritas kasus kriminal, akan mengenakan kacamata dengan bingkai tebal berwarna hitam.

Dilansir dari Daily Mail, tren ini dimainkan oleh para terpidana agar terlihat lebih terhormat di mata juri.

Studi yang dilakukan pada 2008 di American Journal of Forensic Psychology membuktikan bahwa siasat ini dilakukan agar terdakwa kasus kriminal tidak terlihat seperti penjahat.

Menariknya, studi ini menemukan bahwa terdakwa yang mengenakan kacamata cenderung dibebaskan.

"Kami menemukan bahwa kacamata cenderung membuat terdakwa terlihat lebih cerdas dan tidak terlalu mengancam juri secara fisik," kata Michael Brown, profesor psikologi SUNY Oneonta yang melakukan penelitian tersebut.

"Ini adalah gagasan untuk menampilkan diri Anda sebagai orang yang cerdas," tambah dia.

Studi tersebut juga menyatakan bahwa terdakwa Afrika-Amerika yang memakai kacamata dianggap lebih cerdas, jujur, dan tidak mengancam.

Hal serupa disampaikan oleh pengacara veteran Harvey Slovis.

"Kacamata memperhalus penampilan mereka sehingga tidak terlihat mampu melakukan kejahatan kekerasan," ujarnya, dikutip dari Daily News.

Berdasarkan pengalaman kliennya, terpidana yang mengenakan kacamata cenderung mendapatkan hukuman ringan hingga dibebaskan.

"Kacamata memperhalus penampilan mereka sehingga tidak terlihat mampu melakukan kejahatan kekerasan," tandas Slovis.

Dipakai terdakwa kasus pembunuhan

Tersangka kasus pembunuhan paling terkenal yang juga mengenakan kacamata selama persidangan adalah Larry Davis.

Larry Davis didakwa mengeksekusi empat pria pada 1986. Kemudian menembak enam polisi saat mereka mencoba menangkapnya.

Di persidangan, Davis tidak terlihat seperti preman berantai emas seperti yang digambarkan polisi.

Dia berpakaian seperti seorang mahasiswa, memakai kacamata berbingkai tanduk dan sweater.

Hakim Bronx memutuskan dia tidak bersalah atas kasus empat pembunuhan dan juga penembakan polisi.

"Jika kacamata membuat orang seperti Larry Davis terlihat lembut, mereka bisa cocok untuk siapa saja," ucap Slovis.

Kasus lain di mana lima pria diadili di Washinton DC karena tindak pembunuhan pada Maret 2010 juga melakukan taktik serupa.

Meskipun tidak memiliki masalah pengelihatan, kelima tersangka itu mengenakan kacamata hitam berbingkai tebal.

Saat itu, pengamat pengadilan mengatakan bahwa penggunaan kacamata merupakan upaya terdakwa untuk mengambil hati dan memengaruhi para juri.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/14/135500065/sambo-tampil-berkacamata-selama-persidangan-disebut-mainkan-taktik-nerd

Terkini Lainnya

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke