KOMPAS.com - Salah satu puasa sunah yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW adalah puasa Ayyamul Bidh.
Bagi umat Muslim yang terbiasa menjalankan ibadah puasa sunah, maka penting untuk mengingat kapan puasa Ayyamul Bidh berlangsung dan apa saja keutamannya.
Berikut penjelasan mengenai apa itu puasa Ayyamul Bidh, jadwal hingga keutamaannya:
Apa itu puasa Ayyamul Bidh?
Dilansir dari Kompas.com, (25/1/2021), puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah pada pertengahan bulan Hijriah.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ustaz Muhammad Nur Maulana.
"Puasa Ayyamul Bidh puasa pertengahan bulan (pada bulan Hijriah)," ujar Maulana, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/1/2023).
Kapan puasa Ayyamul Bidh?
Maulana mengatakan, puasa Ayyamul Bidh juga merupakan puasa sunah 3 hari yang dilakukan setiap bulan Hijriah, yakni:
Pada awal tahun ini, jadwal puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada tanggal 6, 7, 8 Januari 2023.
"Betul, puasa tersebut dimulai pada hari ini, 6 Januari 2023 sampai tanggal 8 Januari 2023," ujar Maulana.
Meskipun sudah lewat satu hari, misalnya, para ulama tetap diperbolehkan untuk berpuasa pada satu hari saja, dua hari saja. Tidak ada larangan untuk itu.
Asalkan tetap diniatkan untuk puasa Ayyamul Bidh.
Adapun dalil puasa Ayyamul Bidh disandarakan pada sabda Nabi Muhammad SAW.
"Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah)." (HR Tirmidzi).
Keutamaan puasa Ayyamul Bidh
Menariknya, puasa ini disunnahkan dan nilainya terhitung seperti puasa tahunan.
Hal ini disebabkan amal shalih dalam Islam diganjar sepuluh kali lipat.
Artinya, jika seorang Muslim melaksanakan puasa sehari, maka ganjarannya setara dengan puasa sepuluh hari.
barang siapa berpuasa tiga hari setiap bulannya, terhitung berpuasa setahun penuh.
"Kemuliaannya bernilai puasa setahun (karena nilai puasa sehari bagaikan puasa 10 hari x 3 berarti tiap bulan bagai puasa 30 hari jadi bagaikan puasa setahun)," ujar Maulana.
Selain itu, faedah dari orang yang menjalankan puasa Ayyamul Bidh yakni terhindar siksa kubur dan terhindar dari kemiskinan.
Asal mula puasa Ayyamul Bidh
Maulana mengatakan, asal mula adanya puasa sunnah Ayyumul Bidh adalah puasa Nabi Adam ketika turun ke Bumi.
"Puasa Nabi Adam ketika turun ke Bumi," ujar Maulana.
Puasa Ayyamul Bidh juga dikenal dengan puasa hari-hari putih (Ayyamul Bidh), karena hari-hari tersebut bertepatan dengan terang bulan (terang-terangnya bulan).
Menurut kitab Umdatul Qari Syarah Shahihul Bukhari, nama Ayyamul Bidh berdasarkan kisah Nabi Adam turun ke Bumi.
Saat Nabi Adam diturunkan ke Bumi, tubuhnya terbakar matahari dan tubuhnya menjadi gosong.
Kemudian Allah memberi wahyu agar Nabi Adam berpuasa selama tiga hari.
Pada saat menjalani puasa hari pertama, sepertiga badannya menjadi putih.
Kemudian puasa kedua, setengah badannya bersih dan menjadi putih, hingga puasa ketiga, di mana seluruh tubuh Nabi Adam menjadi putih.
Manfaat puasa Ayyamul Bidh
Dalam buku Buka Puasa Bersama Rasulullah SAW (2010) oleh Muhammad Ridho, manfaat puasa sunnah Ayyamul Bidh tak hanya mendapatkan pahala yang besar, namun juga manfaat bagi kesehatan tubuh.
Manfaat tersebut, di antaranya:
1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Imunitas tubuh dapat meningkat karena berpuasa, tentunya diimbangi dengan makanan yang sehat dan bergizi bagi tubuh.
2. Meringankan kerja saluran pencernaan
Dengan berpuasa artinya menahan makan dan minum dengan jangka waktu tertentu.
Dengan demikian, saluran pencernaan bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk istirahat dan kembali bekerja secara optimal.
3. Memiliki umur panjang
Dengan berpuasa, tubuh mengalami detoksifikasi, sehingga tubuh menjadi sehat dan tentunya membuat umur lebih panjang.
4. Mendetoks tubuh dari racun-racun
Saat berpuasa, tubuh akan membuang racun-racun melalui keringat, urin, atau saat buang air besar, sehingga tubuh menjadi sehat.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/06/200000865/puasa-ayyamul-bidh-mulai-6-8-januari-2023-ini-jadwal-dan-keutamaannya