Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Unggahan Marka Garis-garis Panah di Jalan, Apa Fungsinya?

KOMPAS.com - Ramai twit mengenai marka berlambang panah bersusun di jalan tol di media sosial Twitter

Unggahan tersebut diunggah oleh akun Twitter ini.

"Ini fungsinya buat power up mobil biar kenceng ya," tulis akun tersebut.

Hingga kini, unggahan tersebut disukai lebih dari 44.000 pengguna dan mendapat ribuan komentar.

Beragam komentar muncul terkait unggahan tersebut.

"Iya kayak di game game. Buat dapat turbo," tulis akun @Arisasputra.

Warganet lainnya mengatakan tak mengerti arti marka tersebut.

"Eh? bukan untuk speed up ya?" tanya akun @alfabloodtype.

"Sampe skrng saya gak tau tuh fungsinya apa.. yang jelas kalo malem2 di tol cipali yang super duper gelap, tiba2 muncul gambar itu.. langsung mata jd sakit, kepala pusing dan nyetirnya jd gak enak feelingnya.. jd malah membahayakan," tanya akun @delzitaz.

Lantas, apa fungsi marka tersebut?

Marka "Chevron Reducing Marking"

Kompas.com menghubungi Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan.

Dia menjelaskan bahwa garis-garis mirip panah tersebut bernama chevron reducing marking atau disebut juga dengan marka chevron.

"Itu namanya chevron reducing marking, sesuai namanya itu adalah marka berbentuk chevron yang fungsinya adalah untuk me-reduce speeding," ujar Wildan, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/12/2022).

Ia menjelaskan, ada beberapa teknik untuk menurunkan kecepatan di jalan antar kota yang memiliki desain speed tinggi di mana penggunaan speed hump, speed bump dan speed table dilarang karena berbahaya.

Salah satu caranya adalah menggunakan marka chevron yang dibuat untuk menjadi semacam tipuan yang mempengaruhi mata pengemudi seolah jalan menyempit.

Selain marka chevron, ada juga dragon teeth (gigi naga), yaitu marka tegak lurus di kiri dan kanan jalan, sehingga seolah jalan menjadi sempit.

Bukan untuk menambah kecepatan

Ia menegaskan, marka chevron sebagaimana terlihat di gambar tersebut bukanlah untuk menambah kecepatan mobil.

"Bukan (untuk menambah kecepatan), kan dibuat menyempit dan ada beda tinggi sedikit sehingga pengemudi akan merasa tidak nyaman dan menurunkan kecepatan," terangnya.

Ia mengatakan, marka chevron saat ini dipasang di beberapa ruas jalan tol seperti ruas jalan tol Cipali, ruas jalan tol Solo-Ngawi, dan sebagainya.

Menurutnya, berdasarkan penelitian Transport Road Research Laboratory (TRLL) Inggris, 90 persen keputusan pengemudi adalah melalui penglihatan, sisanya melalui getaran, suara, dan sebagainya.

"Jadi cara paling efektif untuk mempengaruhi perilaku pengemudi di jalan adalah melalui pandangan mata pengemudi yang akan diteruskan ke otak dan memerintahkan gerakan tangan dan kaki untuk memberi respon atas apa yang dilihatnya," terangnya.

Wildan menyebut penggunaan marka chevron juga diterapkan di beberapa negara.

Marka ini salah satunya diterapkan di akses jalan keluar tol, karena seringkali saat keluar tol pengemudi belum menurunkan kecepatan.

Akibatnya saat masuk ke akses keluar terpapar gaya sentrifugal dan terbanting ke arah tebing.

"Untuk itu dipasang chevron reducing marking untuk me-reduce speeding pengguna saat memasuki akses keluar jalan tol," terangnya.

Ia menambahkan jenis marka demikian hanya efektif di jalan antar kota dengan desain speed di atas 60 km/jam.

Adapun efektivitas marka ini akan menurun jika seseorang berulang kali melewati titik tersebut.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/03/080000965/viral-unggahan-marka-garis-garis-panah-di-jalan-apa-fungsinya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke