KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meresmikan tiga provinsi baru Papua, Jumat (11/11/2022).
Adapun tiga provinsi baru yang dimaksud, yakni Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
Tiga provinsi baru itu merupakan pemekaran dari Provinsi Papua.
Berikut profil provinsi baru Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan:
1. Provinsi Papua Selatan
Dikutip dari Kompas.com, (2/7/2022), Provinsi Papua Selatan mempunyai nama adat Anim Ha dengan Merauke sebagai ibu kotanya.
Provinsi ini meliputi Kabupaten Merauke, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, dan Kabupaten Boven Digoel.
Suku yang mendiami wilayah Papua Selatan adalah Marind Anim, yang terdiri dari tujuh marga besar.
Ketujuh marga tersebut adalah Gebze, Kaize, Samkakai, Ndiken, Mahuze, Balagaize, dan Basik-basik.
Hingga kini, masyarakat Marind Anim masih mempertahankan pola kehidupan berburu, meramu, dan bercocok tanam. Suku Marind Anim sendiri menjadikan sagu sebagai makanan pokok.
Tak hanya itu, sagu juga digunakan dalam berbagai ritual, mulai dari peradilan adat, musyawarah, dan perkawinan.
Selain Marind Anim, Provinsi Papua Selatan juga ditinggali oleh Suku Asmat yang terbagi menjadi dua, mereka yang tinggal di pesisir pantai dan di bagian pedalaman.
Perbatasan provinsi
Provinsi Papua Selatan atau Anim Ha berbatasan langsung dengan Papua Nugini di Timur dan Laut Arafuru di Selatan.
Berikut rincian wilayah perbatasan Provinsi Papua Selatan:
Komoditas keunggulan
Suku Marind Anim yang menghuni wilayah Provinsi Papua Selatan terkenal pandai meracik makanan khas yang berasal dari sagu.
Mereka juga memanfaatkan pohon sagu untuk membuat perahu dan sebagai bahan bangunan rumah.
Sebagai sumber makanan pokok dan komoditas unggulan, tak heran jika pohon sagu sangat dihormati dan dijaga oleh suku ini.
Sementara itu suku lain di provinsi ini, Suku Asmat, terkenal dengan hasil ukiran kayu yang unik.
2. Provinsi Papua Tengah
Provinsi Papua Tengah memiliki nama adat Mee Pago dan beribu kota di Kabupaten Nabire.
Provinsi baru ini terdiri dari Kabupaten Nabire, Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Deyiai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, dan Kabupaten Puncak Jaya.
Mayoritas suku yang mendiami Provinsi Papua Tengah adalah Mee. Selain Mee, provinsi ini juga ditempati oleh suku lain, seperti Damal, Dani, Moni, dan Nduga.
Suku Mee memiliki mata pencaharian utama bertani dan beternak. Meski demikian, mereka masih melakukan kegiatan lain seperti di bidang perikanan dan perdagangan.
Perbatasan provinsi
Provinsi Papua Tengah berbatasan langsung dengan provinsi lain di Pulau Papua. Berikut rincian wilayah perbatasan Provinsi Papua Tengah:
Komoditas unggulan
Wilayah Mee Pago memiliki sejumlah komoditas unggulan. Misalnya, Kabupaten Dogiyai dan Paniai dikenal unggul dalam memproduksi kopi dan ubi jalar.
Kabupaten Nabire unggul dengan jeruk, peternakan babi, dan padi. Kabupaten Intan Jaya terkenal dengan komoditas gaharu.
Sementara itu, Kabupaten Mimika ditetapkan sebagai daerah pengembangan tambang tembaga dan batu bara.
3. Provinsi Papua Pegunungan
La Pago adalah nama adat dari Provinsi Papua Pegunungan. Kabupaten Jayawijaya merupakan ibu kota provinsi ini.
Provinsi Papua Pegunungan terdiri dari Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Nduga, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Setidaknya ada 23 suku yang mendiami wilayah Provinsi Papua Pegunungan, antara lain Dani, Dem, Ndugwa, Ngalik, Ngalum, Nimbora, Pesekhem, Pyu, Una, dan Uria.
Ada juga Suku Himanggona, Karfasia, Korapan, Kupel, Timorini, Wanam, Biksi, Momuna, Murop, Sela Sarmi, Nayak, Nduga, dan Yali.
Sebagian besar Suku Nayak memiliki mata pencaharian sebagai petani ubi dan keladi.
Mereka juga memiliki makanan pokok berupa ubi, sayur, serta babi, yang dimasak dengan cara ditimbun dengan batu panas.
Sementara itu, Nduga, suku lain di provinsi ini mempunyai perkebunan dan kawasan khusus untuk berburu sebagai modal memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Perbatasan provinsi
Papua Pegunungan menjadi satu-satunya provinsi yang terkunci daratan atau landlocked. Artinya, wilayah provinsi ini tidak berbatasan dengan perairan maupun laut.
Berikut rincian perbatasan wilayah Provinsi Papua Pegunungan:
Komoditas unggulan
Wilayah yang berada di pegunungan, membuat komoditas unggulan provinsi ini tak lepas dari tanaman-tanaman dataran tinggi.
Beberapa komoditas unggulan Provinsi Papua Pegunungan atau La Pago adalah kopi, ubi jalar, buah merah, bawang, garahu, karet, nanas, jeruk, dan sayuran.
(Sumber: Kompas.com/Diva Lufiana Putri | Editor: Sari Hardiyanto)
https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/12/070000865/resmi-ini-profil-3-provinsi-baru-di-papua