Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Manfaat Daun Salam: Antibakteri hingga Cegah Diabetes dan Kanker

KOMPAS.com - Daun salam merupakan rempah yang kerap menjadi bumbu khas pada masakan Indonesia.

Bukan hanya memberikan rasa dan aroma sedap, daun salam ternyata memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan.

Menurut laman WebMD, manfaat daun salam dalam bentuk kering tak akan hilang meski dicampur dengan masakan.

Caranya, hanya perlu menghancurkan daun salam kering dan menggunakannya sebagai taburan dalam sajian berkuah.

Daun ini bisa juga dikonsumsi dalam bentuk segar, yakni dengan memotong dan mencampurnya pada makanan.

Namun, daun salam segar lebih memiliki aroma dan rasa kuat, sehingga penggunaannya tak bisa dalam jumlah banyak.

Lantas, apa saja manfaat daun salam?

Manfaat daun salam

Berikut beberapa manfaat daun salam bagi kesehatan:

1. Efek antibakteri

Masih dari WebMD, studi laboratorium menemukan sifat antibakteri pada daun salam.

Artinya, tanaman bernama latin Syzygium polyanthum ini berpotensi menghentikan bakteri yang tumbuh di sekitarnya.

Lebih khusus lagi, daun salam mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, bakteri penyebab berbagai penyakit, mulai dari infeksi kulit hingga gangguan saluran pernapasan.

Sifat antibakteri dalam daun salam juga menghambat bakteri Escherichia coli (E Coli), salah satu penyebab diare.

Menurut penelitian pada 2008, konsumsi kapsul yang mengandung 1-3 gram daun salam setiap hari membantu menurunkan kadar glukosa dan kolesterol pada penderita diabetes.

Hal ini kemungkinan besar karena kandungan polifenol yang merupakan antioksidan kuat.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa manfaat daun salam termasuk membantu mencegah diabetes dan penyakit kardiovaskular lain.

Namun, tetap perlu konsultasi dengan dokter apabila ingin mengonsumsinya, terutama bagi penderita diabetes.

3. Menyembuhkan luka

Dikutip dari Kompas.com, orang-orang zaman dulu memanfatkan daun salam sebagai obat penyembuh luka.

Caranya, menutup luka dengan daun salam yang sudah ditumbuk hingga keluar sarinya.

Tradisi ini kemudian mengantarkan ilmuwan untuk meneliti manfaat daun salam dalam menyembuhkan luka.

Studi yang terbit pada 2006 tersebut menunjukkan, luka terbuka pada tikus berhasil sembuh dengan daun salam.

Meski belum ada penelitian pada manusia, tetapi para ahli menyakini bahwa kandungan antiinflamasi pada daun salam mampu membantu penyembuhan luka.

Dilansir dari Healthline, beberapa penelitian menunjukkan manfaat daun salam dalam menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.

Terutama, pertumbuhan sel kanker payudara dan kanker kolorektal atau kanker usus besar.

Namun begitu, temuan ini masih dalam tahap awal dan masih memerlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui efektivitas daun salam dalam mencegah kanker.

5. Mencegah batu ginjal

Sebuah studi pada 2014 menyelidiki manfaat daun salam dan herbal lain dalam membantu mencegah batu ginjal.

Hasilnya, ramuan daun salam bersama dengan delapan obat tradisional lain, mampu mengurangi jumlah urease dalam tubuh.

Enzim urease dalam jumlah normal sesungguhnya tak akan menyebabkan masalah apa pun. Namun, kandungan urease yang tidak seimbang dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, termasuk batu ginjal.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/04/070500165/5-manfaat-daun-salam--antibakteri-hingga-cegah-diabetes-dan-kanker

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke