Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Perut Terus Berbunyi?

KOMPAS.com - Perut bunyi atau keroncongan biasanya menjadi tanda seseorang tengah lapar.

Dilansir dari Healthline, bunyi perut berasal dari gerakan usus halus dan usus besar saat mencerna makanan.

Bentuk usus berongga, sehingga suara yang dihasilkan menyerupai bunyi air mengalir pada pipa.

Usus atau perut bunyi terus umumnya merupakan kondisi normal. Namun, pada beberapa kasus bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.

Lantas, apa saja penyebab perut terus berbunyi?

Penyebab perut bunyi

Berikut beberapa penyebab perut keroncongan:

1. Lapar

Menurut Medical News Today, bahkan di jam-jam tak ada makanan masuk, beberapa organ pencernaan masih akan melakukan gerakan peristaltik.

Peristaltik adalah gerakan otot-otot yang berkontraksi mirip gerakan meremas untuk mendorong makanan sepanjang saluran pencernaan.

Gerak peristaltik ini terjadi di kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar.

Saat lapar, zat yang menyerupai hormon di otak akan mengaktifkan keinginan untuk makan.

Zat kemudian mengirim sinyal ke lambung dan usus, sehingga otot dalam organ pencernaan ini berkontraksi dan menyebabkan perut berbunyi.

Suara bising dari perut bisa bertahan hingga 20 menit, dan kemungkinan akan berulang setiap jam sampai ada makanan yang masuk.

2. Membantu pencernaan

Saat makanan sampai di usus halus, tubuh akan melepaskan enzim untuk membantu memecah makanan dan menyerap nutrisi.

Kegiatan dalam organ pencernaan ini juga diiringi dengan gerak peristaltik untuk mengalirkan makanan hingga ke bagian akhir usus.

Aktivitas ini, melibatkan pergerakan gas, cairan, dan makanan yang telah dicerna sebagian.

Akibatnya, muncul suara menggeram dan bergemuruh dari perut, tepatnya dari usus halus.

Biasanya, perut bunyi karena gerakan usus terjadi beberapa jam setelah makan atau pada malam hari sebelum tidur.

Namun, dalam beberapa kondisi, perut bunyi terus-menerus bisa menimbulkan kekhawatiran karena berhubungan dengan masalah kesehatan, seperti masalah pencernaan.

Dikutip dari laman IFFGD, perut bunyi terus dan lebih sering dari biasanya merupakan tanda akan mengalami diare. Kondisi ini juga disertai dengan rasa sakit.

Saat diare, gerakan otot, cairan, dan gas di usus meningkat. Hal ini membuat bunyi feses atau tinja berbentuk encer yang diaduk usus menjadi lebih keras.

4. Kondisi kesehatan lain

Selain diare, perut bunyi terus juga dapat mengindikasikan masalah kesehatan lain.

Masih dari Healthline, penyebab lain yang membuat perut bunyi terus-menerus seperti:

  • Alergi makanan
  • Pendarahan Gastrointestinal (GI)
  • Ileus paralitik atau gangguan pergerakan usus akibat kelumpuhan otot usus
  • Penyumbatan pembuluh darah yang mencegah usus mendapatkan aliran darah sesuai
  • Obstruksi usus atau penyumbatan usus, dapat disebabkan oleh hernia, tumor, perlengketan usus, atau kondisi lainnya.
  • Penyakit Crohn atau peradangan pada lapisan dinding sistem pencernaan.

Beberapa gejala yang perlu menjadi perhatian antara lain:

  • Kelebihan gas
  • Demam
  • Mual
  • Muntah
  • Sering diare
  • Sembelit
  • Tinja berdarah
  • Mulas, tidak sembuh dengan obat yang dijual bebas
  • Penurunan berat badan secara tiba-tiba
  • Perasaan kenyang.

Apabila mengalami gejala-gejala di atas, segera hubungi dokter atau kunjungi fasilitas kesehatan terdekat.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/24/203000665/kenapa-perut-terus-berbunyi-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke