Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Johnson & Johnson Akan Hentikan Penjualan Bedak Bayi Mulai 2023, Apa Alasannya?

KOMPAS.com - Perusahaan perawatan kesehatan, Johnson & Johnson bakal berhenti memproduksi dan menjual bedak bayi berbahan dasar talk secara global pada 2023.

Dikutip dari The Guardian, Jumat (12/8/2022), alasan mereka menghentikan operasionalnya ini karena menghadapi 38.000 tuntutan hukum dari konsumen yang menuduh bedaknya menyebabkan kanker.

Nantinya, bahan talk ini akan diganti dengan tepung jagung atau tepung maizena.

"Sebagai bagian dari penilaian portofolio di seluruh dunia, kami telah membuat keputusan komersial untuk beralih ke portofolio bedak bayi berbasis tepung jagung," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

“Sebagai hasil dari transisi ini, bedak bayi Johnson yang berbahan dasar talk akan dihentikan secara global pada tahun 2023.”

Benarkah bedak J&J menyebabkan kanker?

Pada tahun 2020, perusahaan mengumumkan untuk berhenti menjual produk berbasis talk di Amerika Utara karena penurunan permintaan.

Turunnya permintaan ini disebut karena adanya informasi yang salah mengenai keamanan produk.

Kemudian, regulator Administrasi Makanan dan Obat AS menemukan adanya sejumlah asbes dalam produk bedak bayi berbahan talk ini.

Dari temuan itu, J&J secara sukarela menarik kembali produk-produknya. Mereka menyebut ada 33.000 botol bedak berbahan talk yang ditarik.

Dilansir dari ABC, Jumat (12/8/2022), perusahaan digugat dengan tuduhan bahwa produknya yang berbahan talk bisa menyebabkan penggunanya berisiko mengembangkan kanker ovarium dan kanker yang menyerang paru-paru dan organ lainnya.

J&J tegaskan talk tidak sebabkan kanker

Meski saat ini J&J sudah menjual bedak bayi berbahan tepung jagung di seluruh dunia, mereka menegaskan bahwa bedak bayi berbahan dasar talk tidak menyebabkan kanker.

"Posisi kami tentang keamanan bedak kosmetik kami tetap tidak berubah," kata perusahaan itu.

“Kami berdiri teguh di belakang analisis ilmiah independen selama puluhan tahun oleh para ahli medis di seluruh dunia yang mengonfirmasi bahwa bedak bayi Johnson yang berbasis bedak tabur aman, tidak mengandung asbes, dan tidak menyebabkan kanker,” sambung dia.

J&J menegaskan, dan sebagian besar penelitian medis tentang talk menunjukkan, bedak bayi berbahan talk aman dan tidak menyebabkan kanker.

Perusahaan bangkrut

Pada bulan April 2021, proposal pemegang saham yang menyerukan diakhirinya penjualan bedak bayi bedak bayi secara global gagal.

Sebelum pengajuan kebangkrutan, perusahaan menanggung biaya sebesar 3,5 miliar dolar AS dalam vonis dan penyelesaian, termasuk 22 wanita yang diberi ganti rugi lebih dari 2 miliar dolar AS.

Raksasa perawatan kesehatan itu juga mengatakan musim gugur yang lalu bahwa mereka akan mengubah bisnis kesehatan konsumennya (yang menjual bedak bayi, Band-Aids dan produk lainnya) menjadi perusahaan publik yang terpisah.

Bagian dari perusahaan yang menjual obat resep dan alat kesehatan akan tetap menggunakan nama J&J.

Saham Johnson & Johnson, yang berbasis di New Brunswick, New Jersey, naik sedikit sebelum bel pembukaan pada Jumat (12/8/2022).

Bedak bayi Johnson & Johnson sendiri telah dijual sejak 1894 dan menjadi simbol perusahaan yang ramah keluarga.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/14/132500765/johnson-johnson-akan-hentikan-penjualan-bedak-bayi-mulai-2023-apa-alasannya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke