Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kabar Buruk bagi Pemilik Otak Cerdas, Ini Kelemahan Mereka

Dilansir dari Scientific American, orang dengan hasil tes IQ di atas rata-rata atau digolongkan ke dalam manusia cerdas biasanya akan memiliki kesuksesan yang dimulai dari bangku sekolah hingga ke ruang-ruang kerja.

Bahkan meski belum bisa menyebutkan kaitan khususnya, para ahli juga menyebutkan bahwa golongan otak cerdas ini juga cenderung hidup lebih lama, memiliki kualitas hidup yang baik alias sehat, dan berisiko kecil mengalami kepahitan seperti susah mencari kerja atau bangkrut.

Namun sayang, para ahli juga menyebutkan, bahwa pemilik otak cerdas tak hanya meraup keuntungan atau sisi positif saja dari kondisi otak mereka yang encer.

Ilmuwan menyatakan, layaknya hal-hal lain yang memiliki dua kutub negatif dan positif, si otak encer juga memiliki sisi negatif yang mau tak mau harus diterima.

Apa sisi negatif atau kelemahan tersebut?

Kelemahan orang dengan IQ tinggi

Masih dari sumber yang sama, Scientific American, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Intelligence, adalah yang menjawab pertanyaan di atas.

Ruth Karpinski, ilmuwan dari Pitzer College, bersama koleganya melakukan penelitian soal plus minus yang dimiliki orang dengan tingkat kecerdasan tinggi.

Mereka mengirim pertanyaan soal psikologi khususnya kelainan-kelainan psikologis ke dalam sebuah komunitas bernama Mensa.

Mensa sendiri adalah komunitas orang-orang dengan kecerdasan tinggi. Di mana untuk bisa masuk ke komunitas ini, calon anggota harus menjalani tes IQ dan memiliki hasil di atas angka 132.

Sebagai catatan, rata-rata tingkat kecerdasan masyarakat Amerika ada di ambang angka 100 saja.

Dari survei atau penelitian tersebut didapatkan bahwa hampir semua anggota memiliki gangguan psikologis dengan berbagai macam kriteria.

Gangguan psikologi ini beragam, mulai dari mood disorders (depresi dan bipolar), anxiety disorders, hingga autisme.

Berbagai penyebabnya

Karpinski pun menelaah lebih jauh, dan menemukan bahwa memiliki otak cerdas berkaitan dengan psychological overexcitabilities atau OEs. Yaitu sebuah konsep yang diperkenalkan oleh ahli jiwa asal Polandia, Kazimierz Dabrowski, di era 1960-an.

Dijelaskan, OE adalah reaksi intens berlebihan terhadap lingkungan, baik berupa ancaman, sindiran atau hinaan.

Dalam hal ini, bisa berupa percakapan intens atau adu argumen panas dengan seseorang.

Menurut Karpinski, OE bisa terimplementasi berupa kekhawatiran berlebihan, overthinking, hingga bermuara ke sebuah stres.

Sebagai contoh, seseorang yang cerdas akan overthinking terhadap komentar dari rekan kerjanya pada satu waktu. Mereka akan memikirkan semuanya, menganalisa hingga terlalu jauh dan menyebabkan kekhawatiran dan ketakutan. Di mana hal ini, jarang terjadi pada mereka dengan tingkat kecerdasan yang rata-rata saja.

Reaksi berlebihan dari si otak cerdas inilah yang akan memicu respons stres tubuh, dan akan menyeretnya ke dalam gangguan psikologis tertentu.

Meski begitu Karpinski menyebutkan kelemahan ini, yaitu kecenderungan mudah mengidap gangguan psikologis, bisa jadi tak berkaitan langsung dengan kondisi otak yang terlalu banyak menganalisa.

Bisa saja, kecenderungan orang dengan IQ tinggi yang lebih suka menyendiri daripada bersosialisasi, adalah salah satu pemicunya.

Ciri orang cerdas

Lantas apa ciri orang cerdas? Dilansir dari Bustle, berikut ini adalah beberapa ciri orang cerdas:

  • Penuh empati
  • Selalu penasaran terhadap segala hal yang ada di dunia atau lingkungannya
  • Selalu menganalisa
  • Punya kontrol diri
  • Punya memori kuat, terlebih di ruang kerja
  • Mengenali batas diri
  • Tak merasa pintar dan sok pintar karena mereka merasa belum mengerti banyak hal
  • Memiliki passion tinggi terhadap hal-hal yang menarik minatnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/30/110500665/kabar-buruk-bagi-pemilik-otak-cerdas-ini-kelemahan-mereka

Terkini Lainnya

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke