Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menerawang "Die Froehliche Wissenschaft"

Terjemahan tersebut menjadi kontroversial setelah istilah “gay” digunakan sebagai sebutan popular bagi kaum homoseksual.

Maka judul The Gay Science di masa kini rawan tergelincir dari tafsir Nietszche tentang judul Die Froehliche Wissenschaft yang sebenarnya berasal dari Gai Saber sebagai nama sekelompok penyair yang didirikan pada tahun 1323 di Toulouse, Perancis, dengan nama lengkap lebih panjang, yaitu Consistori de la Subregaya Companhia del Gai Saber.

Judul The Joyful Science memang potensial terkesan riang-gembira, namun isi buku Die Froehliche Wissenschaft sebenarnya bersuasana sangat serius yang hanya dipahami oleh yang sadar bahwa riang-gembira adalah komponen sangat serius dalam kehidupan umat manusia.

Buku yang oleh Nietzsche sendiri dianggap sebagai yang paling personal ini mengandung paling banyak puisi dibandingkan dengan buku-buku Nietzsche lain-lainnya.

Die Froehliche Wissenschaft pertama kali dipublikasikan pada tahun 1882, namun lima tahun kemudian pada tahun 1887 disusul dengan versi baru sebagai edisi ke dua yang diterbitkan setelah Nietzsche merampungkan Also Sprach Zarathustra dan Jenseits von Gut und Boese sebagai dua mahakarya pemikiran Nietzsche yang dianggap paling matang.

Die Froehliche Wissenschaft edisi tersempurnakan terdiri dari lima bab diawali bab Scherz, List und Rache serta diakhiri bab Lieder des Prinzen Voegelfrei.

Di dalam DFH tersirat dan tersurat kegemaran Nietzsche mirip Schopenhauer, yaitu aforisma sejumlah tidak kurang dari sekitar 400 aforisma mulai dari yang singkat sampai berkepanjangan.

Pemikiran kritis tentang Wissenschaft tertuang pada bab pertama, sementara bab ke dua mengulas pemikiran tentang seni dan seniman serta juga genderisme terhadap kaum perempuan sebagai tanggapan terhadap pemikiran Arthur Schopenhauer mau pun Richard Wagner.

Bab ke tiga didedikasi kepada agama dan moral. Sementara bab ke empat dengan judul Sanctus Januarius diawali dengan pengiyaan terhadap kehidupan seperti yang dilakukan oleh para Gai Saberis.

Di dalam bab ke lima muncul ulasan tentang pernyataan tersohor “Gott ist tot” yang melandasi pemikiran terkandung pada Also Sprach Zarathustra dan Jenseits von Gut und Boese sebagai dua di antara mahakarya pemikiran terakbar Friedrich Wilhelm Nietzsche.

Tentu saja semua yang tertulis di atas kalimat ini sekadar merupakan tafsir dangkal otak dangkal saya sebagai insan awam ilmu filsafat bak seorang tunanetra yang berusaha meraba-raba demi sedikit memahami apa sebenarnya yang disebut sebagai filsafat.

Maka mohon dimaafkan jika tafsir saya keliru. Wajar jika saya keliru sebab Il Principio mahakarya pemikiran Nicollo Machiavelli juga ditafsirkan keliru oleh berbagai pihak sebagai anjuran padahal kritik .

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/31/052000565/menerawang-die-froehliche-wissenschaft-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke