Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warganet Serbu Review Google Maps Sungai Aare Swiss, Tanggapi Anak Ridwan Kamil yang Hilang

Unggahan tersebut diposting oleh akun Twitter ini.

“Hallo, Warga Indonesia yang budiman, berakal, dan berbudaya. Silakan mengutarakan duka untuk kemalangan yang terjadi pada Eril, putra sulung pak RK. But! Ya gak di Google Map, juga! Kayak gak ada wadah lain!” tulis akun tersebut.

Dalam unggahan itu, diperlihatkan mengenai tangkapan layar komentar sejumlah warganet di review Google Maps.

“Semoga segera diketemukan dengan keadaan selamat tidak kurang suatu apapun. Aamiin Aamiin Aamiin,” tulis “Semoga cepet ketemu putra kang emil amiinn,” tulis akun lain.

Review negatif dan memberi bintang 1

Selain mendoakan, ada juga warganet yang mereview negatif dan memberi bintang satu lokasi tersebut.

"Tidak recommendet ya manteman karna sudah mencelakai orang Indonesia," tulis salah satu akun.

"Semoga dukun di swiss bisa ikut membantu dalam pencaharian," tulis akun lainnya sembari memberi bintang satu.

"Sungainya cantik dan bersih tapi sayangnya ada penunggunya lagi minta tumbal," tulis seorang pengguna lain.

Sejumlah netizen lain bahkan memberikan komentar sembari justru mengunggah gambar sungai di Indonesia serta memberikan ulasan yang diluar konteks.

Dari pantauan Kompas.com memang banyak warganet yang membanjiri kolom review Google Maps Sungai Aare Swiss. Unggahan bisa dilihat di sini.

Hal ini tentu menimbulkan persoalan, karena ulasan di Google Maps ini penting agar orang dapat mengenali suatu lokasi.

Lantas, apa fungsi dari review Google Maps?

Fungsi review Google Maps

Dikutip dari laman resmi Google, Review Google Maps digunakan untuk menulis ulasan untuk tempat yang telah dikunjungi.

Selain itu, pengguna juga bisa memberikan informasi atau memposting pembaruan foto dari suattu tempat, seperti apakah tempat tersebut tenang, romantis atau tengah dalam renovasi.

Adapun ulasan dalam Google Maps bersifat publik dan pengulas tidak bisa menambahkan ulasan anonym.

Review Google Maps diharapkan akan membantu seseorang untuk berbagi pengalaman, membantu orang lain memilih atau membuat keputusan yang lebih baik terkait suatu tempat.

Meski demikian, untuk memberikan ulasan dan peringkat terdapat kebijakan tersendiri dari Google.

Aturan Review Google Maps

Adapun ketentuan untuk review Google Maps, yakni kontribusi ke Google Maps harus secara akurat mewakili lokasi yang dimaksud.

Selain itu, kontribusi yang diberikan tidak mendistorsi kebenaran.

Google menyebut akan menghapus konten termasuk ulasan, foto, atau video yang tak terkait dengan lokasi.

Selain itu jika konten tak akurat atau dikaitkan dengan daftar yang salah maka Google bisa menolak kontribusi tersebut.

Adapun ulasan bisa diproses otomatis untuk mendeteksi adanya konten yang tak pantas termasuk konten palsu dan spam.

Selain itu, Google juga memberikan ketentuan terkait kualitas informasi.

Di mana review di Google Maps diharapkan hanya berisi postingan konten yang didasarkan pada pengalaman pengguna.

Review juga dapat berisi pertanyaan berupa pengalaman di lokasi tertentu.

Google tak mengizinkan konten yang dituliskan berisi komentar umum politik, dosial atau kata-kata kasar pribadi.

Pengguna juga diimbau untuk tidak memposting konten yang melecehkan, doxing, mengandung pornografi, kebencian dan informasi pribadi.

Selengkapnya aturan kebijakan ketentuan review Google Maps bisa disimak di link berikut.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/28/120100765/warganet-serbu-review-google-maps-sungai-aare-swiss-tanggapi-anak-ridwan

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke