Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PBB Catat Rekor Jumlah Pengungsi Dunia, Capai 100 Juta Orang

"Jumlah orang yang terpaksa melarikan diri dari konflik, kekerasan, pelanggaran hak asasi manusia, dan penganiayaan kini telah melampaui angka 100 juta untuk pertama kalinya dalam catatan," kata Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR), dikutip dari AFP.

"Ini didorong oleh perang di Ukraina dan konflik mematikan lainnya," sambungnya.

Angka yang mengkhawatirkan itu harus menggugah dunia untuk mengakhiri konflik yang memaksa sejumlah besar orang meninggalkan rumah mereka sendiri.

Meningkat sejak akhir 2021

UNHCR mengatakan, jumlah orang pengungsi meningkat menjadi 90 juta pada akhir 2021 akibat kekerasan di Ethiopia, Burkina Faso, Myanmar, Nigeria, Afghanistan, dan Republik Demokratik Kongo.

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 dan sejak itu, lebih dari delapan juta orang telah mengungsi di dalam negeri, sedangkan lebih dari enam juta pengungsi telah melarikan diri melintasi perbatasan.

"Seratus juta adalah angka yang mencolok, serius, dan mengkhawatirkan. Ini rekor yang seharusnya tidak pernah dibuat," kata Kepala UNHCR Filippo Grandi.

"Ini harus menjadi peringatan untuk menyelesaikan dan mencegah konflik yang merusak, mengakhiri penganiayaan, dan mengatasi penyebab mendasar yang memaksa orang tidak bersalah meninggalkan rumah mereka," sambungnya.

Angka 100 juta orang merupakan lebih dari satu persen populasi dunia. Hanya 13 negara yang memiliki populasi lebih besar dari jumlah itu.

Angka tersebut termasuk para pengungsi, pencari suaka, serta lebih dari 50 juta orang yang mengungsi di dalam negeri mereka sendiri.

"Tanggapan internasional terhadap orang-orang yang melarikan diri dari perang di Ukraina sangat positif," kata Grandi.

"Untuk membalikkan tren ini, satu-satunya jawaban adalah perdamaian dan stabilitas," tambahnya.


20 negara menolak suaka

UNHCR akan menguraikan data lengkap tentang pengungsi 2021 dalam Laporan Tren Global tahunannya yang akan dirilis pada 16 Juni 2022.

Lebih dari dua tahun sejak dimulainya pandemi Covid-19, setidaknya 20 negara masih menolak akses suaka bagi orang-orang yang melarikan diri dari konflik, kekerasan, dan penganiayaan.

Grandi meminta negara-negara itu untuk mencabut pembatasan suaka terkait pandemi yang tersisa, dengan mengatakan bahwa mereka melanggar hak asasi manusia yang mendasar.

"Saya khawatir langkah-langkah yang diberlakukan dengan dalih menanggapi Covid-19 digunakan sebagai kedok untuk mengecualikan dan menolak suaka," jelas dia.

Sebuah laporan bersama pekan lalu oleh Internal Displacement Monitoring Center (IDMC) dan Norwegian Refugee Council (NRC) mengatakan sekitar 38 juta pengungsi internal baru dilaporkan pada 2021.

Beberapa di antaranya dilakukan oleh orang-orang yang terpaksa mengungsi beberapa kali sepanjang tahun.

"Tak pernah seburuk ini. Dunia sedang runtuh," kata Kepala NRC Jan Egeland.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/24/113000165/pbb-catat-rekor-jumlah-pengungsi-dunia-capai-100-juta-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke