Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vaksin Sinopharm Disetujui, Ini Ketentuan Terbaru Vaksinasi Booster

KOMPAS.com - Vaksin booster yang disetujui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertambah satu lagi, yaitu vaksin Sinopharm.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kemenkes Nomor SR.02.06/C/1644/2022 Tentang Penambahan Regimen Vaksinasi Covid-19 Sinopharm sebagai Dosis Lanjutan (Booster).

Dengan demikian, saat ini, ada empat jenis vaksin booster yang bisa diberikan bagi penerima vaksin Sinovac yaitu, AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml), Pfizer separuh dosis (0,15 ml), Moderna dosis penuh (0,5 ml), dan Sinopharm dosis penuh (0,5 ml).

Bagaimana ketentuan vaksin booster Sinopharm?

Vaksin Sinopharm bisa diberikan melalui mekanisme homolog maupun heterolog.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (22/3/2022), satu regimen vaksin Sinopharm dapat diberikan sebagai booster homolog bagi penerima vaksin Sinovac.

“Booster heterolog vaksin Sinopharm satu dosis diperuntukkan untuk subyek usia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan vaksin primer Sinovac dosis lengkap enam bulan sebelumnya,” ujar Kepala Badan POM Penny K. Lukito dalam keterangan tertulis.

Efek samping vaksin Sinopharm

Menurut BPOM, dari aspek keamaan, penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster heterolog secara umum dapat ditoleransi dengan baik.

Adapun reaksi lokal atau efek samping vaksin yang paling sering dilaporkan dalam uji klinis booster heterolog vaksin Sinopharm booster Covid-19 ini, antara lain nyeri di tempat suntikan, rasa gatal/pruritus, kemerahan, dan pembengkakan.

Kejadian sampingan sistemik dari pemberian vaksin booster untuk penerima Sinovac yang paling banyak dilaporkan meliputi fatigue/kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan batuk.

“Profil kejadian sampingan (Adverse Events/AEs) yang dilaporkan dalam uji klinik booster heterolog ini, serupa dengan kejadian sampingan pada uji klinik vaksin primer maupun booster heterolog, yaitu bersifat ringan hingga sedang,” tutur Penny.

Aturan terbaru penggunaan vaksin booster

Dikutip dari Kompas.com, 1 Maret 2022 (ditambah aturan terbaru), jika menggunakan vaksin Sinovac pada dosis 1 dan 2 (vaksin primer), maka vaksin booster yang bisa digunakan adalah:

  1. AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml)
  2. Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
  3. Moderna dosis penuh (0,5 ml)
  4. Sinopharm dosis penuh (0,5 ml).

Jika menggunakan vaksin primer AstraZeneca, maka vaksin boosternya:

  1. Moderna separuh dosis (0,25 ml)
  2. vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
  3. vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).

Jika menggunakan vaksin primer Pfizer, maka vaksin boosternya:

  1. Pfizer dosis penuh (0,3 ml)
  2. Moderna separuh dosis (0,25 ml)
  3. AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).

Jika menggunakan vaksin primer Moderna, maka vaksin boosternya:

  1. Moderna separuh dosis (0,25 ml).

Jika menggunakan vaksin primer Janssen (J&J), maka vaksin boosternya:

  1. Moderna separuh dosis (0,25 ml).

Jika menggunakan vaksin primer Sinopharm, maka vaksin boosternya:

  1. Sinopharm dosis penuh (0,5 ml).

(Sumber: Kompas.com/Haryanti Puspa Sari, Mela Arnani | Editor: Egidius Patnistik, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/23/070000765/vaksin-sinopharm-disetujui-ini-ketentuan-terbaru-vaksinasi-booster

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke