Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Harian Covid-19 Menurun, Mengapa Angka Kematian Masih Tinggi?

KOMPAS.com - Kasus positif harian Covid-19 di Indonesia terus mengalami penurunan.

Catatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Jumat (11/3/2022) lalu menunjukkan kasus positif Covid-19 mencapai 16.110 kasus.

Angka tersebut lebih kecil dari penambahan kasus positif harian pada Kamis (10/3/2022) dan Rabu (9/3/2022) yang mencapai 21.311 dan 26.366 kasus.

Meski kasus positif harian terpantau turun, selama sepekan terakhir angka kematian akibat Covid-19 masih tinggi atau konsisten di atas 200 kasus per hari.

Menilik data Satgas Penanganan Covid-19, kasus kematian akibat Covid-19 pada Jumat (11/3/2022) bertambah sebanyak 290 kasus.

Korban meninggal pada Jumat tersebut naik dari sehari sebelumnya, Kamis (10/3/2022) yang tercatat 278 kasus kematian.

Sementara pada Rabu (11/3/2022), korban meninggal akibat Covid-19 sebanyak 304 kasus. Selasa (10/3/2022) mencapai 401 kasus meninggal, dan Senin (9/3/2022) sebanyak 258 kasus.

Adapun pada Minggu (8/3/2022) dan Sabtu (7/3/2022) pekan lalu, kasus kematian masing-masing sebanyak 254 dan 322 kasus.

Mengapa demikian?

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, meski mengalami penurunan, tren kasus harian Covid-19 masih cukup banyak.

Oleh karena itu, angka kematian akibat Covid-19 masih di atas 200 kasus.

Hal ini ditambah juga dengan masih adanya pasien Covid-19 yang sakit berat dan parah.

“Karena kasus aktif masih cukup banyak, jadi jumlah yang sakit berat dan parah masih ada,” terang Nadia kepada Kompas.com (12/3/2022).

Nadia menambahkan, seseorang dengan vaksin dosis lengkap juga ada kemungkinan meninggal dunia jika terinfeksi Covid-19.

Penyebabnya, adanya komorbid atau penyakit penyerta yang diidap pasien Covid-19.

“Kalau (sudah) vaksin lengkap, (meninggal) karena komorbidnya yang sulit diatasi,” katanya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, sempat menyinggung perihal tren kasus kematian yang terus meningkat.

“Per 21-27 Februari ada 1.708 kematian, dan meningkat minggu ini menjadi 2.099 kematian. Artinya masih ada peningkatan 300 kematian dibanding pekan sebelumnya,” ujarnya dalam agenda virtual bertajuk “Deep Dive into Safe Covid-19 Tourism”, Kamis (10/3/2022), dilansir dari laman Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan).

Pantauan dari Wiku, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal periode 21 Januari hingga 6 Maret 2022, 51 persen di antaranya adalah pasien dengan komorbid.

Lebih lanjut, 56 persen merupakan lansia (lanjut usia) dan 44 persen sisanya bukan lansia.

Adapun dari 44 persen bukan lansia, 3 persen di antaranya merupakan pasien berusia 0-5 tahun.

Sementara itu, dari sejumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia, 70 persen di antaranya belum vaksinasi lengkap.

“Terkait vaksinasi lengkap ini menjadi sangat penting melindungi kelompok rentan melalui vaksinasi lengkap. Bahkan diharapkan vaksinasi bisa lebih dari 70 persen populasi,” kata Wiku.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/12/200500365/kasus-harian-covid-19-menurun-mengapa-angka-kematian-masih-tinggi-

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke