Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sederet Temuan di Dasar Sumur Neraka Yaman, dari Mutiara hingga Air Terjun

KOMPAS.com - Penjelajah gua dari Oman menjadi orang pertama yang turun ke dasar lubang Sumur Neraka sedalam 367 kaki atau 112 meter di Yaman.

Sumur Neraka atau "Well of Hell" tersebut diyakini banyak orang lokal sebagai pintu gerbang yang dipenuhi jin ke dunia bawah.

Sumur Neraka terletak di tengah gurun dekat Provinsi al Mahra, Yaman bagian timur. Mulut gua memiliki lebar 30 meter dan memiliki kedalaman sekitar 112 meter.

Pada September lalu, dalam sebuah ekspedisi, sekelompok tim yang terdiri dari 10 penjelajah dari Tim Eksplorasi Gua Oman (OCET), mencoba memasuki lubang yang bernama resmi Sumur Barhout tersebut.

"Gairah mendorong kami untuk melakukan ini," kata Mohammed al-Kindi, seorang profesor geologi di Universitas Teknologi Jerman di Oman yang merupakan bagian dari tim OCET, mengatakan kepada AFP, seperti yang dikutip dari Live Science.

"Dan kami merasa bahwa ini adalah sesuatu yang akan mengungkapkan keajaiban baru dan bagian dari sejarah Yaman," imbuh dia.

Saat tim OCET turun ke dasar Sumur Neraka, mereka tiba di permukaan yang tidak rata dan bergerigi ditutupi stalagmit, beberapa di antaranya bahkan memiliki ketinggian hingga 9 meter, menurut Oman Muscat Daily.

Lantas, apa saja yang ditemukan tim ekspedisi di dalam Sumur Neraka tersebut?

Mutiara gua

Para penjelajah dalam ekspedisi ini juga menemukan dasar gua yang tertutupi mutiara gua, yang juga merupakan jenis speleothems.

Speleothems adalah struktur di gua, seperti stalagmit dan stalaktit, yang terbentuk dari penumpukan mineral secara bertahap, seperti kalsium karbonat, dari air yang menetes.

"Mereka (mutiara gua) terbentuk dari air yang menetes atau mengalir sebagai lapisan mineral konsentris, biasanya di sekitar semacam nukleus," ahli geologi di Western Illinois University, pakar dalam mutiara gua, Leslie Melim.

"Pada praktiknya, apa pun dapat bertindak sebagai nukleus, apa pun yang ada di gua atau tambang. Karena nukleusnya lepas, mineral dapat tumbuh seluruhnya di sekitar butir, yang memulai pembentukan mutiara," imbuhnya.

Melim mengatakan, mutiara gua adalah sesuatu yang jarang terjadi, dan hanya dapat tumbuh di bagian dasar gua yang benar-benar datar, sehingga inti tidak bergerak.

Air terjun kecil

Selain mutiara gua, dari dalam lubang raksasa ini, tim juga menemukan air muncul dari beberapa lubang di dinding gua sekitar 65 meter di bawah permukaan.

Itu kemudian menciptakan air terjun kecil, seperti dikabarkan Muscat Daily. Aliran air ini, kata Melim yang kemudian menyediakan tetesan speleothem, stalagmit, dan mutiara gua.

Temukan ular, katak, dan kumbang

Para penjelajah juga melaporkan melihat ular, katak, dan kumbang di dalam gua. Selain itu, ada bangkai-bangkai hewan, terutama burung, yang tampaknya jatuh ke dalam lubang.

Dalam ekspedisi ini, para tim penjelajah juga disambut bau busuk setelah menuruni mulut Sumur Neraka.

Bangkai-bangkai yang membusuk ini bisa menyebabkan bau busuk yang sering dilaporkan oleh penduduk setempat. Akan tetapi, kata Kindi, 'tidak ada bau busuk yang menyengat'.
Selanjutnya, dalam ekspedisi di Sumur Neraka Yaman ini, tim mengumpulkan sejumlah sampel untuk mencari dan mempelajari lebih lanjut tentang lubang raksasa di bawah gurun ini.

"Kami mengumpulkan sampel air, batu, tanah, dan beberapa hewan mati tetapi belum dianalisis," kata Kindi kepada AFP.

Terbentuknya Sumur Neraka

Sumur Neraka oleh masyarakat di sekitar Yaman Timur, merupakan satu jenis fenomena sinkhole atau lubang raksasa.

"Ada berbagai jenis sinkholes, yang paling umum adalah lubang runtuhan dan amblesan," kata ahli sinkholes di University of South Florida yang tidak terlibat dalam eksplorasi Sumur Neraka di Yaman, Philip van Beynen.

Lubang ini terbentuk ketika rongga di batuan dasar di bawah permukaan tanah meluas sedemikian rupa, sehingga atap di atasnya tidak lagi bisa ditopang dan batuan serta sedimen di atasnya tiba-tiba runtuh ke dalam gua.

Menurut van Beynen, lubang runtuhan terjadi saat sedimen permukaan perlahan menetes ke dalam rongga kecil di bawah tanah sampai depresi atau lubang runtuhan terbentuk.

Ia menambahkan, keduanya, yakni batuan dan sedimen yang runtuh ini tergantung pada jenis lanskap khusus, yang dikenal sebagai karst, yang dicirikan dengan batuan dasar karbonat seperti batu kapur dan dolomit.

Jenis batuan ini dapat larut dalam air dan mengarah ke gua, mata air dan lubang sinkholes.

Sayangnya, kata van Beynen, sulit untuk mengatakan dengan tepat bagaimana atau kapan lubang runtuhan terbentuk.

"Kecuali itu terjadi ketika orang tinggal di lokasi dan merekam peristiwa itu, maka itu hampir tidak mungkin," imbuhnya.

Kapan pertama kali Sumur Neraka terbentuk tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan sejak jutaan tahun lalu.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/03/173000065/sederet-temuan-di-dasar-sumur-neraka-yaman-dari-mutiara-hingga-air-terjun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke