Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Kapal Perang China di Laut Natuna, Ini Respons TNI AL

Sejumlah video yang diambil nelayan, terlihat ada enam kapal China berada di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia, pada koordinat 6.17237 lintang utara dan 109.01578 bujur timur.

Berdasarkan pasal 9 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, tugas TNI matra laut di bidang pertahanan wajib menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi.

“Mengacu pada undang-undang tersebut, TNI AL dalam hal ini Koarmada I melaksanakan tugas mengamankan perairan Laut Natuna Utara, dalam mengamankan laut Natuna utara dituntut kehadiran KRI selalu ada 1 X 24 jam di wilayah tersebut,” kata Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah, S.E., M.A.P., dari keterangan yang diterima Kompas.com, Jumat (17/9/2021).

Kapal TNI AL yang dikerahkan

Demi mengamankan Laut Natuna Utara, TNI AL mengerahkan 5 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).

KRI tersebut beroperasi secara bergantian. Paling tidak ada 3 atau 4 KRI berada di laut sementara lainnya melaksanakan bekal ulang, sehingga dapat memantau kapal-kapal yang kemungkinan memasuki perairan Indonesia.

“Bahwa sikap TNI AL di Laut Natuna Utara sangat tegas melindungi kepentingan nasional di wilayah yurisdiksi Indonesia sesuai ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi sehingga tidak ada toleransi terhadap berbagai bentuk pelanggaran di Laut Natuna Utara," tutur Arsyad.

Arsyad dan pasukannya akan berada di Natuna melakukan patroli udara guna memastikan secara langsung patroli KRI di Laut Natuna Utara.

Nelayan takut

Sejumlah nelayan di Kepulauan Riau, ketakutan melihat enam kapal China mondar-mandir di Laut Natuna Utara, sejak Senin (13/9/2021).

Dari 6 kapal China yang terpantau, kapal yang terlihat paling jelas adalah kapal destroyer Kunming-172.

Kapal itu terlihat jelas di antara riak gelombang air laut. Warna abu-abu khas tampak jelas tak terhalang. Namun, tidak ada kontak mereka dengan para nelayan yang memancing.

Ketua Aliansi Nelayan Natuna Hendri mengatakan keberadaan kapal ini membuat nelayan takut.

”Nelayan merasa takut gara-gara ada mereka di sana, apalagi itu kapal perang. Kami ingin pemerintah ada perhatian soal ini supaya nelayan merasa aman saat mencari ikan,” kata Hendri, seperti diberitakan Harian Kompas, Kamis (16/9/20210).

Ancaman kapal China di Laut Natuna Utara mulai menguat sejak akhir Agustus 2021. Selain enam kapal kemarin, kapal survei Haiyang Dizhi-10 juga berulang kali terpantau satelit melintas zig-zag dikawal sejumlah kapal penjaga pantai China.

Pertama kali terjadi

Ketua Centre for Chinese Studies Rene L Pattiradjawane mengatakan bahwa kejadian ini merupakan pertama kalinya kapal destroyer China terpantau di Laut Natuna Utara.

Berdasarkan konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982, mengatur dengan jelas bahwa kapal militer suatu negara tidak boleh berpatroli di ZEE negara lain.

Rene menyarankan agar pemerintah Indonesia perlu secara tegas menanyakan maksud China mengirim kapal perang itu.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/17/110000365/ramai-soal-kapal-perang-china-di-laut-natuna-ini-respons-tni-al

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke