Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Syarat dan Prosedur Mengurus Akta Kematian

Dilansir dari dukcapil.kemendagri.go.id, manfaat akta kematian sangat banyak. Pertama, akta kematian sebagai tanda kelegalan atau pengakuan negara bahwa penduduk yang bersangkutan memang telah meninggal dunia.

Selain itu, akta kematian juga bisa digunakan untuk memudahkan pembagian waris, mengurus dana pensiun, mengurus klaim asuransi, mengurus dana taspen, mengurus KK baru juga mengurus keanggotan BPJS Kesehatan.

Syarat mengurus akta kematian

Untuk mengurus akta kematian Anda harus menyiapkan beberapa dokumen syarat. Yaitu:

  • Fotokopi KTP orang yang meninggal dunia.
  • Fotokopi KTP yang melaporkan.
  • Fotokopi KTP saksi.
  • Fotokopi akta kelahiran dan akta perkawinan.
  • Fotokopi kartu keluarga.
  • Surat keterangan kematian dari rumah sakit, Puskesmas, atau dokter yang merawat.
  • Surat keterangan kematian dari RT.
  • Surat keterangan kematian dari kelurahan.

Khusus untuk orang yang tidak diketahui keberadaannya selama bertahun-tahun namun bisa diperkirakan sudah meninggal, akta kematian baru bisa terbit setelah ada penetapan dari pengadilan.

Alur mengurus akta kematian

Adapun untuk cara mengurus akta kematian, Anda harus melakukan langkah-langkah berikut ini:

1. Meminta surat pengantar dari RT dan RW. Jika seseorang meninggal di rumah sakit, maka keluarga harus meminta surat keterangan dari dokter atau petugas rumah sakit yang ada.

2. Keluarga menyerahkan berkas ke kantor kelurahan untuk mendapatkan surat keterangan kematian.

3. Surat keterangan dari kelurahan akan dibawa ke kecamatan untuk mendapatkan pengesahan.

4. Keluarga membawa surat keterangan ke Disdukcapil.

5. Mengisir formulir yang diminta, kemudian menyerahkannya ke bagian pendaftaran akta. Jangan lupa melengkapi formulir dengan berkas-berkas yang dibutuhkan.

Setelah semua berkas diserahkan, keluarga tinggal menunggu penerbitan akta kematian. Proses penerbitan ini biasanya membutuhkan waktu maksimal 14 hari.

Pembuatan akta kematian secara online 

Beberapa kantor Disdukcapil menerapkan kebijakan masing-masing terkait dengan masa pandemi yang belum selesai.

Seperti Discukcapil Jember, yang membuka akses pelayanan pendaftaran akta kematian secara daring yaitu melalui WhatsApp di nomor 0811-3118-1180.

Pemohon atau pelapor tinggal melakukan chat di nomor yang sudah disediakan. Kemudian admin akan mengarahkan pelapor untuk mengisi dan melengkapi persyaratan melalui akses link tertentu.

Setelah berkas diterima, maka akan segera dilakukan pengecekan apakah berkas valid dan lengkap. 

Jika berkas sudah lengkap dan benar, maka penerbitan akta kematian akan segera diproses.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/26/131500965/syarat-dan-prosedur-mengurus-akta-kematian

Terkini Lainnya

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Kemendikbud Ristek Batalkan Kenaikan UKT 2024-2025

Kemendikbud Ristek Batalkan Kenaikan UKT 2024-2025

Tren
Alasan Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina, Total Pelaku Jadi 9 Orang

Alasan Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina, Total Pelaku Jadi 9 Orang

Tren
BMKG Deteksi Siklon Tropis Ewiniar di Sekitar Indonesia, Berlangsung sampai Kapan?

BMKG Deteksi Siklon Tropis Ewiniar di Sekitar Indonesia, Berlangsung sampai Kapan?

Tren
Besaran dan Jadwal Pencairan Gaji Ke-13 Tahun 2024

Besaran dan Jadwal Pencairan Gaji Ke-13 Tahun 2024

Tren
Rombongan Mobil Elf Masuk Lautan Pasir Gunung Bromo, Bagaimana Aturannya?

Rombongan Mobil Elf Masuk Lautan Pasir Gunung Bromo, Bagaimana Aturannya?

Tren
Jepang Sengaja Tutupi Pemandangan Gunung Fuji dengan Kain, Apa Alasannya?

Jepang Sengaja Tutupi Pemandangan Gunung Fuji dengan Kain, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke