Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Data di Aplikasi Sinarap Tak Sesuai Kondisi di RS, Ini Tanggapan Kemenkes

KOMPAS.com - Aplikasi SIRANAP 3.0 yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengetahui ketersediaan ruang IGD dan antrean IGD bagi pasien Covid-19 banyak dikeluhkan pengguna.

Pasalnya, data yang ditampilkan di aplikasi tersebut kerap tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

Misalnya, data di aplikasi menunjukkan masih ada ruang IGD kosong di RS A. Akan tetapi, ketika didatangi langsung, pihak rumah sakit A menyebutkan sudah tidak ada ruang IGD tersedia seperti data yang ditampilkan pada aplikasi.

Keluhan itu juga disampaikan sejumlah pengguna di unggahan akun Instagram Kemenkes, @kemenkesri, yang mengunggah informasi soal aplikasi SIRANAP 3.0.

"Sy liat di link kamar ada 19 langsung cus ke rs tsb cuma 15 menit dr rumah sampai sana , full , dikomplain soal info di link ktnya itu tidak up date jangan percaya kata perawat di IGD, ... gimana nih wahai pejabat kemenkes???" tulis akun @mariamartati.

"Aplikasi ini harganya brapa milyar? verifikasi kevaliditasannya gmn? Update gak sama di lapangan? Ada call center utk memastikan updating nya? Jgn bikin aplikasi kalo ga guna krn cuma buang anggaran aja..," tulis akun lain, @joochandrazaa.

Apa tanggapan Kemenkes soal ini?

Respons Kemenkes

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tirmizi, mengakui, ada kendala dalam pembaruan data di aplikasi Siranap.

Penyebabnya, kata dia, karena data langsung di-input oleh sumber daya manusia di setiap rumah sakit yang kondisinya tidak bisa diprediksi.

Apalagi, situasi saat ini kasus Covid-19 meningkat signifikan sehingga semakin banyak yang mengakses layanan rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.   

"Karena di IGD ada antrean yang panjang dan update keterisiannya harus oleh layanan itu sendiri yang tergantung SDM-nya (apakah sedang sibuk dengan urusan genting lain, atau sedang ada waktu untuk melakukan pembaruan data)," kata Nadia, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/7/2021).

Oleh karena itu, Nadia menyarankan bagi mereka yang sedang membutuhkan kamar dan mengakses aplikasi itu, untuk tidak berlama-lama menelepon atau menunggu kepastian yang lainnya. Segera saja meluncur ke rumah sakit yang dimaksud.

"Mungkin saat ini (lebih baik) langsung ke lokasi (tidak perlu memastikan dari rumah dengan menelepon RS dan sebagainya)," kata Nadia.

Aplikasi SIRANAP 3.0

Aplikasi SIRANAP atau Sistem Rawat Inap ini diluncurkan oleh Kemenkes untuk memudahkan masyarakat yang membutuhkan informasi seputar ketersediaan IGD di RS dan berapa banyak antrean di sana, terutama bagi pasien Covid-19.

Diinformasikan melalui Instagram @kemenkes_ri, aplikasi ini dapat diunduh melalui laman https://link.kemkes.go.id/NewsSiranap.

Saat awal diluncurkan, aplikasi SIRANAP 3.0 baru menampilkan data RS-RS di DKI Jakarta.

Ke depannya, akan semakin berkembang dan dapat juga menampilkan data di RS daerah-daerah lainnya.

Sebenarnya, untuk layanan data yang sama dan mencakup lebih banyak daerah, Kemenkes telah memiliki laman khusus yang dapat diakses oleh umum.

Laman tersebut dapat diakses di tautan berikut ini.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/11/132700265/data-di-aplikasi-sinarap-tak-sesuai-kondisi-di-rs-ini-tanggapan-kemenkes

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke