Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Guru Diteror Pinjaman Online, Utang Membengkak hingga Ancaman Sebar Foto Bugil Editan

Kedua guru itu mendapat teror hingga ancaman penyebaran foto bugil editan.

Kasus terbaru menimpa seorang guru honorer wanita di Salatiga, berinisial Af. Ia meminjam uang Rp 3,7 juta namun dalam waktu beberapa hari membengkak menjadi ratusan juta rupiah. Ia pun mendapat teror bertubi-tubi dari aplikasi pinjol itu hingga mendapat ancaman penyebaran foto bugil editan.

Sementara di Sukabumi, guru berinisial RN (43) mendapat teror serupa dari pinjaman online. Anehnya, guru itu tidak pernah meminjam uang sama sekali ke aplikasi pinjol.

Dari Rp 3,7 juta jadi Rp 206 juta

Meminjam uang Rp 3,7 juta ke pinjaman online menjadi awal petaka bagi Af, warga Semarang, Jawa Tengah.

Pinjaman uang untuk membeli susu itu malah membengkak menjadi Rp 206 juta.

Af pun bingung hingga ia memutuskan untuk meminta bantuan hukum dari Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum (LPBH) Nahdlatul Ulama Cabang Salatiga.

Kuasa hukum Af dari LPBH, Muhammad Sofyan menceritakan kronologi kliennya meminjam uang dari aplikasi pinjaman online (pinjol).

Awalnya, Af melihat iklan dari aplikasi yang menawarkan pinjaman uang Rp 5 juta dengan tenor 91 hari dan bunga 0,04 persen.

Af pun tertarik untuk meminjam. Ia pun dipandu oleh aplikasi itu untuk foto bersama KTP miliknya.

"Ternyata tak sampai lima menit, rekeningnya mendapat transferan dari tiga lembaga sebesar Rp 3,7 juta," jelas Sofyan.

Merasa ada yang aneh dengan transferan dalam waktu singkat, Af pun enggan menarik pinjaman tersebut

Pada hari kelima setelah mendapat pinjaman, yakni pada 25 Maret, masalah mulai muncul.

Af mendapat pesan WhatsApp untuk melunasi pinjaman. Padahal tenornya belum masuk hari ke-91.

Selanjutnya pada hari ketujuh, Af mulai mendapat teror WA ke rekan-rekannya Dari sekitar 200 kotan di ponselnya, sekitar 50 di antaranya mendapat WA penagihan.

Af pun berupaya membayar tagihan pinjaman online tersebut.

Aplikasi tersebut menyebutkan tagihan Rp 5,5 juta dari pinjaman Rp 5,5 juta. Namun tak lama kemudian, utang Af pun membengkak menjadi ratusan juta rupiah.

Af kemudian melaporkan kejadian itu Kepolisian Daerah Jawa Tengah. Sebab, cara penagihan aplikasi itu sudah melewati batas dan mengandung unsur fitnah.

"Selain kata-kata kotor, ada foto editan seolah klien kami telanjang dan disebar di kontak WA yang ada. Kata-katanya juga penuh ancaman, fitnah, dan mencemarkan nama baik," kata Sofyan.

Sofyan menyebutkan, klienya melapor ke polisi atas dasar dugaan pelanggaran UU ITE.

Serangkaian teror yang dialami guru honorer itu membuat dirinya merasa trauma dan ketakutan.

Bahkan, Af tak berani lagi memegang ponsel dan pekerjaannya sebagai guru terganggu. Apalagi sebagian teror sampai juga ke rekan-rekannya sesama guru.

Tak pinjam uang diteror foto bugil editan

Kasus teror pinjaman online juga menimpa guru wanita berinisial RN, warga Sukabumi. Namun bedanya, RN sama sekali tidak pernah meminjam uang ke pinjol tetapi mendapat teror bertubi-tubi.

Korban didampingi suaminya melapor ke Polsek Nagrak, Sukabumi.

Menurut Kapolsek Nagrak Iptu Teddy Armayadi, RN diancam seseorang melalui aplikasi WhatsApp pada Rabu (12/5/2021).

Orang misterius itu meminta korban membayar utang pinjaman online Rp 2 juta dengan ancaman foto korban yang diedit bugil akan disebarkan.

"Korban mengaku tidak pernah meminjam uang ke pinjaman online," kata Teddy dilansir KompasRegional, Jumat (21/5/2021).

Selain ke polisi, korban juga sudah mengadu ke bank dan perusahaan provider nomor teleponnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/05/073916965/2-guru-diteror-pinjaman-online-utang-membengkak-hingga-ancaman-sebar-foto

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke