Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Bos Nike Resign Setelah Anaknya Borong Sneakers hingga Rp 1,8 Miliar...

KOMPAS.com - Wakil Presiden dan Manajer Umum Nike di Amerika Utara, Ann Herbert, mengundurkan diri dari posisinya pada Senin (1/3/2021).

Ia mengundurkan diri lantaran adanya laporan yang mengungkapkan anaknya, Joe Hebert (19), memborong sejumlah sneaker Yeezys dan Jordans serta sepatu kets keluaran baru.

Dilansir dari The New York Times (2/3/2021), Joe memborong sepatu-sepatu tersebut dengan total pengeluaran sebanyak 132.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,891 miliar dengan menggunakan kartu kredit milik ibunya.

Tindakan ini dilakukan Joe semata-mata untuk memperoleh keuntungan maksimal dari penjualan ulang sepatu sneakers edisi terbatas itu.

Diketahui, Joe merupakan pemilik perusahaan West Coast Streetwear.

Perusahaan ini berfokus pada pembelian dan penjualan kembali sepatu kets dan pakaian edisi terbatas.

Adapun pembelian tersebut dilakukan menggunakan program komputer seperti Cybersole, yang dirancang untuk meningkatkan peluang untuk membeli pakaian edisi terbatas dari ratusan toko ritel yang menetapkan batas pembelian.

Menurut laporan, Joe menjual ulang sepatu kets tersebut dengan keuntungan mencapai 20.000 dollar AS atau sekitar Rp 286,5 juta.

Joe Heberts mendirikan West Coast Streetwear yang berbasis di Portland sejak 2017.

Dalam artikel disebutkan bahwa Joe melakoni pekerjaan itu karena terinspirasi dari ibunya, sebagai seorang pengusaha.


Bisnis yang menjanjikan

Perilaku pertukaran dan penjualan kembali sepatu telah populer setidaknya sejak 1990an.

Kemudian, bisnis ini semakin moncer dari tahun ke tahun karena permintaan pemakaian sepatu dan pakaian "street fashion" mengalami peningkatan.

Peningkatan bisnis ini sebagian berasal dari apa yang disebut sneakerhead, pelanggan yang melihat barang tersebut sebagai aset investasi.

Merek fesyen besar juga menjadi populer, membeli saham di toko-toko penjualan kembali seperti Stadium Goods.

Bahkan, model yang sulit ditemukan dapat dijual dengan harga ratusan atau puluhan ribu dolar.

Misalnya, sepasang sepatu Air Yeezy “Red October” bisa dijual dengan harga lebih dari 15.000 dollar AS atau sekitar Rp 214,8 juta, tergantung ukurannya.

Analisis riset di sebuah perusahaan perbankan investasi, Cowen, John Kernan, mengungkapkan, pelaku usaha dapat mengelola pasokan sepatu tetentu sementara permintaan terus meroket.

Lantaran masih mengalami pandemi corona, beberapa pasar sepatu kets dan street fashion telah berkembang pesar.

Kernan memperkirakan, perusahaan pasar street fashion saat ini diproyeksikan mencapai 30 miliar dollar AS pada tahun 2030.


Melepas karier yang selama 25 tahun dipegang

Seorang Juru Bicara Nike, Sandra Carreon-John, mengatakan kepada Bloomberg Businessweek, Ann Herbert telah membagikan informasi tentang West Coast Streetwear dengan pihak perusahaan pada 2018.

Selain itu, pihak Nike juga telah memberi tahu bahwa tidak ada pelanggaran kebijakan perusahaan atau konflik kepentingan saat itu.

"Tidak ada afiliasi komersial antara WCS LLC dan Nike, termasuk pembelian atau penjualan langsung produk Nike," Carreon-John.

Meski begitu, Nike memiliki tempat yang sulit di pasar.

Dilansir dari Washington Post (3/3/2021), Ann Herbert telah bekerja di Nike selama 25 tahun.

Saat itu, Ann Hebert mulai bekerja dengan Nike sebagai perwakilan penjualan pada 1995 setelah lulus dari Universitas Ohio.

Ia dipromosikan jabatan sebagai wakil presiden dan manajer umum divisi Amerika Utara perusahaan April 2020.

Dalam posisi ini, ia bertanggungjawab untuk mengawasi penjualan, pemasaran, merchandising dan area lainnya.

Kini, pihak Nike masih mencari penggantinya.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/06/060500165/saat-bos-nike-resign-setelah-anaknya-borong-sneakers-hingga-rp-1-8-miliar-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke