Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terjadi Bencana di Sulbar dan Kalsel, Bagaimana Program Vaksinasi di Sana?

KOMPAS.com - Sejumlah musibah bencana tengah melanda Tanah Air. Di antaranya bencana banjir bandang di Kalimantan Selatan dan gempa di Mamuju serta Majene di Sulawesi Barat. 

Musibah tersebut berdampak cukup parah bagi warga di lokasi bencana. Seperti banjir bandang yang merendam sebagian provinsi Kalsel, kerusakan parah di Mamuju dan Majene.

Di sisi lain, di saat yang sama pandemi virus corona Covid-19 masih menyebar, tak terkecuali di wilayah bencana tersebut. 

Program vaksinasi

Sebelumnya pemerintah pada 13 Januari 2021 lalu telah mulai melaksanakan vaksinasi sebagai upaya mengatasi pandemi.

Pelaksanaan vaksinasi diawali dengan penyuntikan vaksin Sinovac kepada Presiden Jokowi.

Penyuntikan vaksinasi ke presiden tersebut menandai dimulainya program vaksinasi Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia,

Lantas dengan adanya bencana di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat ini bagaimanakah rencana program vaksinasi di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan?

Vaksinasi ditunda

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, program vaksinasi di kedua wilayah itu untuk sementara waktu ditunda.

"Ditunda dulu," ujar Nadia dihubungi Senin (18/1/2021).


Nadia menjelaskan, penundaan vaksinasi dilakukan di seluruh wilayah Sulawesi Barat.

Sementara untuk Kalimantan Selatan, dia menyebut, penundaan dilakukan di sejumlah wilayah yang terdampak banjir. 

Nadia menyampaikan, penundaan ini akan dilakukan hingga bencana alam di kedua wilayah tertangani.

Saat ditanya bagaimana kondisi vaksin di kedua provinsi tersebut dengan adanya bencana alam yang terjadi, Nadia mengatakan vaksin dalam kondisi aman.

"Sejauh ini gudang vaksin aman ya," jawabnya.

Bencana Kalsel dan Sulbar

Sebelumnya Presiden Jokowi melakukan kunjungannya ke Kalsel Senin (18/1/2021) meninjau daerah yang banjir.

Jokowi menyebut banjir yang terjadi adalah yang terbesar dalam puluhan tahun terakhir.

"Ini adalah sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan," kata Jokowi dikutip dari Kompas.com, Senin (18/1/2021).

Ia mengatakan curah hujan yang tinggi selama hampir 10 hari berturut-turut menyebabkan volume Sungai Barito meluap.

Sementara itu diberitakan Kompas.com (18/1/2021) setelah terjadi musibah banjir, banyak masyarakat yang mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Salah satunya di kios-kios di Terminal Induk Pal 6 Jalan Pramuka. Di tempat tersebut jumah pengungsi mencapai 489 orang.

Sementara Gempa yang mengguncang Sulawesi Barat telah mengakibatkan 84 orang meninggal dunia sampai dengan Senin (18/1/2021).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menyampaikan jumlah tersebut terdiri dari 73 orang meninggal di Mamuju dan 11 orang di Majene.

Adapun 679 orang luka ringan, 253 orang luka berat.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/19/073000265/terjadi-bencana-di-sulbar-dan-kalsel-bagaimana-program-vaksinasi-di-sana-

Terkini Lainnya

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke