Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menilai Kesehatan Jantung dengan Naik Turun Tangga...

KOMPAS.com - Naik turun tangga terkadang memang melelahkan. Beberapa orang lebih memilih untuk menggunakan lift atau eskalator daripada naik tangga. 

Merujuk pada penelitian ahli jantung di Rumah Sakit Universitas A Coruña, Spanyol, Dr Jesús Peteiro, naik turun tangga adalah cara mudah untuk memeriksa kesehatan jantung seseorang.

Melansir Science Daily (12/12/2020), naik turun tangga dapat menunjukkan risiko kematian akibat penyakit jantung, kanker, dan lainnya.

Menurut Peteiro, apabila seseorang membutuhkan lebih dari satu setengah menit untuk menaiki empat anak tangga, berarti kesehatan jantungnya kurang baik dan perlu dikonsultasikan ke dokter.

"Ide (penelitian mengenai naik tangga) adalah menemukan cara sederhana dan murah untuk mengukur kesehatan jantung," ungkap Peteiro.

Ia menambahkan, dengan naik tangga pula dapat mengetahui tingkat kesehatan jantung, maka akan mempermudah dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Studi Peteiro ini melibatkan 165 pasien yang diduga mengidap penyakit arteri koroner dengan gejala nyeri dada atau sesak napas saat beraktivitas.

Pasien-pasien tersebut diminta untuk berjalan atau berlari di atas treadmill dengan intensitas yang ditingkatkan hingga pasien tersebut merasa kelelahan.

Kemudian, para pasien diminta beristirahat selama 15-20 menit dan diminta menaiki empat tangga (60 anak tangga) dengan cepat. 

Hasilnya, sebanyak 58 persen yang naik tangga lebih dari 1,5 menit mengalami kelainan fungsi jantung.

Dikutip dari Healthline (12/12/2018), Dr Andrew Freeman dari National Jewish Health menyatakan bahwa naik tangga memang menjadi metode untuk mengetahui apakah jantung seseorang berpotensi sembuh setelah melakukan operasi. 

Ia menilai, kemampuan seseorang untuk menaiki tangga adalah sebuah indikator keberhasilan operasi yang akan berjalan dengan lancar.


Risiko penyakit jantung

Orang-orang yang belum mampu menaiki tangga dengan cepat dapat mulai berkonsultasi pada dokter untuk mencegah kemungkinan buruk ke depannya.

Freeman menyarankan agar berolahraga atau latihan fisik selama 30 menit hingga merasa kelelahan atau terengah-engah.

Dengan latihan fisik rutin, maka tubuh menjadi lebih sehat dan harapan hidup dapat lebih lama.

Melansir Harvard Health Publishing (4/2014), aktivitas naik tangga menjadi penting, terutama bagi orang-orang yang lebih banyak duduk karena dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Risiko penyakit jantung dapat diminimalisir dengan naik tangga karena dapat menurunkan tekanan darah dan kolesterol, mengurangi tingkat stres, dan mempertahankan berat badan ideal

Bahkan, menurut Dr Joanne Foody dari Harvard, naik tangga dapat membakar kalori dua kali lebih banyak daripada berjalan kaki. 

Selain itu, dengan naik tangga dapat memperkuat otot kaki, pantat, lengan, dan bahu.

Foody pun menilai bahwa naik tangga cukup mudah untuk dilakukan karena tangga lebih banyak berada dalam ruangan, sehingga dapat digunakan kapan pun dan gratis.

Sementara itu, diberitakan Kompas.com (17/12/2019), setidaknya ada 7 manfaat naik turun tangga untuk kesehatan:

https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/13/170500565/menilai-kesehatan-jantung-dengan-naik-turun-tangga-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke