Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

RS Rujukan Covid-19 di Yogyakarta Nyaris Penuh

KOMPAS.com - Sebuah twit yang menceritakan sulitnya mencari kamar rumah sakit untuk pasien kritis Covid-19 di DI Yogyakarta menjadi viral dan diperbincangkan warganet.

Twit tersebut ditulis akun @asaibrahim pada Kamis (26/11/2020) pukul 21.40 WIB.

Dalam twit tersebut, akun @asaibrahim turut menyertakan foto tangkapan layar dari akun Instagram adiel_christian yang menyebut kamar kritis di salah satu RS rujukan Covid-19 di DIY sudah penuh.

Akun @asaibrahim pun mengajak masyarakat DIY untuk tetap waspada karena pandemi virus corona masih berlangsung, dan mengingatkan masyarakat bahwa kapasitas tempat tidur RS rujukan Covid-19 yang ada di DIY terbatas.

Kapasitas tempat tidur RS rujukan menipis

Kapasitas tempat tidur di RS rujukan Covid-19 di Yogyakarta memang menipis. Berdasarkan data Pemprov DIY per Kamis (26/11/2020), tempat tidur untuk pasien kritis virus corona hanya tinggal 7 unit.

Kabag Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji menjelaskan, di Yogyakarta terdapat 49 tempat tidur untuk pasien kritis Covi-19, namun sebanyak 42 unit telah terisi.

Sedangkan, untuk tempat tidur pasien Covid-19 non-kritis tinggal tersedia 44 unit, dari total 404 tempat tidur yang ada. Artinya, sebanyak 360 tempat tidur sudah terisi.

Untuk mengatasi kapasitas tersebut, Ditya mengatakan Dinas Kesehatan DIY sedang berupaya menyiapkan lokasi untuk penambahan tempat tidur untuk pasien Covid-19, sekaligus alat dan petugasnya.

"Sedang disiapkan lokasi untuk penambahan bed (TT), sekaligus alat dan petugasnya. Saat ini Dinkes DIY sedang melakukan koordinasi, baik dengan Dinkes Kab/Kota maupun Kementerian Kesehatan," kata Ditya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/11/2020).

Hotline Covid-19 Dinkes DIY

Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih mengatakan masyarakat yang merasa kesulitan mencari kamar RS untuk pasien Covid-19 bisa menghubungi nomor hotline yang disediakan Dinkes DIY.

"Bisa di 119," kata Berty saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/11/2020).

Dikutip dari laman corona.jogjaprov.go.id, Dinkes DIY membuka hotline di nomor 081-127-64-800 bagi masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai virus corona.

Sementara itu, untuk kondisi gawat darurat, masyarakat dan tenaga kesehatan juga dapat langsung menghubungi 112 atau 119.

Tambahan tenaga kesehatan

Sebelumnya, dalam upaya menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 beserta alat medis dan petugasnya sudah disampaikan Kepala Dinkes DIY Pembayun Setyaningastutie.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (24/11/2020), Pembajun mengaku telah mengajukan bantuan tambahan tenaga kesehatan (nakes) ke Kementerian Kesehatan.

Pihaknya membutuhkan sekitar 150 sampai 200 tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter, radiografer, hingga ahli teknologi laboratorium.

"Beberapa rumah sakit salah satu kendalanya adalah keterbatasan, bukan kurang. Keterbatasan sumber daya manusia (SDM), kami berupaya bagaimana mencoba memenuhi kebutuhan," kata Pembayun.

Dia menuturkan, pengajuan jumlah nakes yang diajukan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY.

"Harapannya permohonan bantuan dapat didatangkan sesegera mungkin. Nanti dapatnya berapa kita belum tahu, karena kita bersurat belum mendapat feedback," ujar dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/27/110600365/rs-rujukan-covid-19-di-yogyakarta-nyaris-penuh

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke