Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Disebut Kala Pandemi Covid-19, Apa Itu Komorbid?

KOMPAS.com - Komorbid. Istilah ini sering didengar pada masa pandemi Covid-19.

Seseorang dengan komorbid disebut sebagai berisiko mengalami kondisi parah ketika terinfeksi virus corona.

Pada pasien infeksi virus corona, salah satu kondisi umum yang ditemukan adalah memiliki komorbid.

Lalu, apa itu komorbid?

Mengenal komorbid

Sederhananya, komorbid juga dikenal dengan penyakit penyerta.

Dikutip dari Britannica, komorbid merupakan penyakit atau kondisi yang muncul secara bersamaan pada individu.

Komorbid terkadang dianggap sebagai diagnosis sekunder dan telah dikenali setelah perawatan untuk diagnosis utama.

Gangguan komorbiditas biasanya lebih parah, kronis, dan sulit diobati daripada gangguan murni.

Melansir Science Direct, komorbid dapat disebabkan oleh setidaknya tiga kelas.

Pertama, ketika satu gangguan secara langsung memengaruhi permulaan gangguan kedua.

Misalnya, penyalahgunaan alkohol terus-menerus dapat menyebabkan sirosis hati.

Proses kelas kedua melibatkan efek tidak langsung dari satu gangguan pada permulaan gangguan kedua.

Contohnya, tekanan terkait ancaman dan perubahan gaya hidup setelah didiagnosis penyakit jantung dapat memengaruhi timbulnya gangguan kecemasan.

Pada kelas ketiga, komorbid dapat melibatkan penyebab umum.

Peristiwa traumatis, misalnya, dapat memengaruhi berbagai macam kecemasan komrbiditas dan gangguan mood.

Komorbid dan Covid-19

Dalam konteks Covid-19, pasien dengan komorbid memiliki tingkat mortalitas yang lebih tinggi daripada pasien biasa.

Paparan Covid-19 pada individu komorbid, seperti penderita diabetes, dapat memengaruhi paru-paru, jantung, ginjal, dan hati.

Dalam sebuah penelitian, komorbid yang paling umum pada pasien Covid-19 adalah diabetes, kardiovaskular, dan penyakit sistem pernapasan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan National Institute of Health (NIH) telah mengeluarkan rekomendasi berdasarkan bukti klinis dan panduan ahli untuk perawatan pasien Covid-19.

Mereka yang tidak menunjukkan gejala harus diisolasi di rumah, sementara pasien dengan gejala ringan harus memulai intervensi dan keputusan pengaturan rawat inap.

Untuk pasien dengan gejala parah, dibutuhkan perawatan intensif menggunakan ventilator.

Pasien dengan dan tanpa komorbid juga harus dipisahakan dalam ruangan yang berbeda.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/11/090800065/sering-disebut-kala-pandemi-covid-19-apa-itu-komorbid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke