Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Viral Video Pengendara Motor Disebut Adang Ambulans di Depok

Unggahan itu dibagikan oleh pemilik akun Facebook Indah Purnamasari pada Sabtu (11/7/2020) pukul 11.36 WIB.

Dalam narasi bersama video yang beredar, disebut pria tersebut menghalang-halangi dan terus mengejar mobil ambulans itu.

Saat dikonfirmasi, pemotor tersebut mengklarifikasi informasi yang beredar.

Pemotor tersebut mengadang mobil ambulans untuk menanyakan mengapa ia sebelumnya ditabrak.

Setelah itu, ia juga mengaku tidak kembali mengejar mobil ambulans, melainkan mengejar seorang pemotor lain yang mengompor-ngompori warga sekitar untuk mengeroyoknya.

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, salah satu pengguna Facebook Indah Purnamasari mengunggah video yang menampilkan seorang pria disebut mengadang laju mobil ambulans di Depok pada Sabtu (11/7/2020).

"Hallo semua. Kenalin, saya nurse indah, saya bekerja di salah satu ambulance yang berdomisili di depok. Pagi ini saya mau membagikan kisah saya saat bertugas..
.
.
Pagi ini saya ada respon pasien, pasien saya untuk kontrol ke salah satu rumah sakit swasta bilangan depok.
.
.
Awalnya kami (team) berjalan seperti biasanya, (pada umumnya). Ambulance saya berjalan dgn semestinya dan sewajarnya. Namun ketika sampai di daerah rumah sakit umum depok, kami mulai dihadang sama salah satu pengguna jalan (motor).
.
.
Awalnya kami pikir, mungkin org ini mau bantu kita buka jalan karna jalanan lumayan macet. Tapi kok gelagatnya lain. Kita k kanan, dia k kanan. Kita k kiri dia k kiri (intinya gak kasih kita jalan). Terus sesampainya kita d salah satu perum bilangan sawangan, kami bener2 dihadang dan praaangggg, terjadilah keributan yang bisa kalian semua lihat d video saya.
.
.
Sekali lg saya tekankan, SAYA DAN TIM SEDANG BAWA PASIEN. ADA PASIEN DAN 2 ANAK PASIEN DI DALAMNYA JUGA..
.
.
TOLONG BANTU VIRALKAN GAES. PENGAKUAN PELAKU, DIA SBG PENGGUNA JALAN JUGA INGIN DI PRIORITASKAN DI JALAN JG. WHAT THE HELL???? GUE LAGI BAWA PASIEN DAN LO MINTA D PRIORITASKAN JG. SITU SEHAT???? AMBULANCE PUNYA BADAN HUKUM SAAT DIJALAN BRO!!! OTAK SEHAT????
.
.
PLIS KALIAN KALAU DIJALAN DENGER ATAU LIAT ADA AMBULANCE LEWAT, PLIS LAH MINGGIR GAUSAH SOK DIJALANAN. KALIAN KALAU SAKIT BUTUH KAMI PARA NAKES, DAN PLIS KALIAN PUNYA OTAK DI PAKE, JGN CUMA D PIARA AJA... KASIAN DI KSH OTAK TP GAK D PAKE!!!!
.
.
Semoga ini bs memberikan k kita semua pentingnya tidak egois k sesama," tulis akun Facebook Indah Purnamasari.

Berikut tangkapan layar unggahan Indah, yang pada Senin (13/7/2020) telah dihapus.

Konfirmasi Kompas.com

Kompas.com mengkonfirmasi kedua belah pihak, yakni pengunggah sekaligus perawat yang ada di dalam mobil ambulans tersebut, serta pria yang disebut mengadang mobil ambulans.

Pengunggah yang bernama Indah Purnamasari menuturkan, bahwa memang benar dirinya sendiri yang mengunggah unggahan tersebut.

Indah juga membenarkan bahwa dirinya yang juga sebagai perawat berada dalam mobil ambulans ketika itu.

"Iya benar. Saat itu saya dan driver ambulans bawa pasien yang mau kontrol ke Rumah Sakit Mitra Keluarga," kata Indah saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/7/2020).

Adapun kejadian pengadangan tersebut, lanjut Indah, terjadi di Komplek BDN, Depok pada Sabtu (11/7/2020) sekitar pukul 08.15 WIB.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, dia, sopir ambulans dan pasien dengan 2 anaknya tak mengalami kendala apapun.

"Kita jalan juga semestinya pasien, karena pasien kita bukan kode merah, hanya pasien kontrol. Jadi kita bawanya nggak terlalu kencang, standarnya mobil ambulans kalau lagi bawa pasien. Lampu rotator dan sirine juga nyala," kata Indah.

Kemudian, sesampainya di area RSUD Depok, Indah melanjutkan, terdapat seorang pemotor yang mencoba menghalangi laju mobil ambulans.

Indah awalnya berpikir pemotor tersebut ingin membantu membuka jalan karena kondisi arus lalu-lintas pada saat tersebut lumayan padat.

"Tetapi kok si pemotor ini kayak menghalangin gitu, kita ke kanan dia ikut ke kanan, kita ke kiri dia ikut ke kiri," terang Indah.

"Karena si pemotor ini berada di tengah-tengah kita, dan gak mau minggir sama sekali, ke kres gitu loh sama mobil kita," imbuh dia.

Indah menjelaskan, mobil ambulans yang dia tumpangi tergores pada bagian bodi sebelah kiri.

Pemotor ini, kata Indah, terus mengejar dan meminta ambulans untuk berhenti.

"Awalnya kita coba bilang kita bawa pasien tapi dia tetep gak mau kasih kita jalan dan akhirnya kita minggir, itu posisinya di Komplek BDN sawangan arah mau ke Tol Sawangan 1," ungkap Indah.

Kemudian, anak dari pasien mencoba untuk menjelaskan bahwa mobil ambulans tersebut sedang membawa ibunya yang sakit.

Pemotor tersebut, lanjut Indah, tetap saja tidak terima karena terserempet mobil ambulans.

"Terus driver saya keluar dan si pemotor ini kayak ngebentak-bentak ke driver saya. Di situ semua warga berkumpul, satpam yang ada di Komplek BDN juga sampe ikut turun tangan," papar Indah.

Tak ingin memperpanjang masalah, mobil ambulans yang Indah tumpangi langsung melanjutkan perjalanan.

Tak disangka, kata Indah, pemotor tadi terus mengikuti mobil ambulansnya hingga sampai ke Rumah Sakit Mitra Keluarga.

"Akhirnya masalah ini dibawa ke Polres, kita awalnya gak ikut ke Polres karena mentingin pasien kita dulu, kita transfer pasien ke IGD setelah itu kita keluar dari rumah sakit," ujar Indah.

"Kita langsung menuju ke polres, pas kita datang, si pemotor tadi langsung keluar dan kabur langsung pulang gitu aja," kata Indah.

Kemudian pada malam harinya, Indah bersama pihak keluarga pasien melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Depok.

"Semalam sudah di BAP (berita acara pemeriksaan) dan tinggal nunggu kelanjutannya gimana. Pemotor juga hadir," kata Indah.

Penjelasan pengemudi motor

Kompas.com juga menghubungi langsung pria yang disebut mengadang laju ambulans tersebut.

Saat dikonfirmasi, pria yang bernama lengkap Hindra Gunawan tersebut juga membenarkan bahwa pria yang disebut mengadang mobil ambulans tersebut adalah dirinya sendiri.

Hindra Gunawan yang juga menjabat sebagai Kasubag Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Dinas Perhubungan Kota Depok ini mengaku pada saat itu, ia hendak berangkat menuju kantornya.

"Iya itu betul saya, jadi gini saat itu saya mau ke arah Depok menuju kantor sekitar jam 08.00 WIB," kata Hindra saat dihubungi terpisah.

Awalnya, kata Hindra, dalam perjalanan ia melihat empat sepeda motor dengan kecepatan dengan kecepatan tinggi.

Sebelum empat sepeda motor tadi mendahuluinya, dia mengemudikan motornya memang di tengah-tengah jalan.

"Tadinya posisi saya di tengah, begitu empat motor itu lewat, saya langsung ke kiri. Nah pas saya sudah di kiri, di depan saya ada mobil parkir makan bahu jalan di jalur saya," jelas Hindra.

"Lalu, saya ambil ke kanan sambil melihat spion kanan, datang ambulans tapi tidak terlihat menghidupkan lampu utama dan lampu hazard," imbuhnya.

Ia menjelaskan, standar operasional prosedur (SOP) mobil ambulans jika membawa pasien salah satunya harus menghidupkan lampu utama.

Hindra melanjutkan, hal tersebut dimaksudkan bahwa kendaraan tersebut meminta prioritas.

"Akhirnya bersenggolan dengan motor saya. Saya spontan buang ke kiri, awalnya saya kaget ternyata itu mobil ambulans, setelah saya lihat lagi ternyata lampu hazardnya nyala dan langsung buru-buru ke kiri," terang Hendra.

Saat ia sudah berada di kiri, lanjutnya, mobil ambulans tersebut melintas begitu saja.

Hindra mengira, pengemudi atau orang yang ada dalam mobil ambulans itu ingin meminta maaf kepadanya, tetapi hal itu tidak terjadi.

"Akhirnya saya kejar, saya minta minimal pertanggungjawabannya karena telah menyenggol motor saya," kata Hindra.

Setelah berhasil ia kejar, Hindra langsung memastikan apakah memang benar di dalam mobil ambulans tersebut terdapat orang yang sedang sakit.

Hindra pun akhirnya mendapati bahwa memang benar mobil ambulans tersebut membawa orang yang sakit.

Setelah itu, lanjutnya, ia bertanya kepada sang sopir ambulans mengapa menabraknya.

"Saya tanya ke dia (sopir ambulans) kenapa kok saya ditabrak, ada masalah apa sama saya, saya bilang begitu," ungkap Hindra.

Masalah dengan ambulans clear

Tak hanya itu, Hindra juga meminta kepada sopir ambulans untuk menghidupkan lampu utama agar tidak terjadi permasalahan yang sama seperti yang ia alami.

"Nah, dengan ambulans sudah clear nih. Setelah itu, rencananya saya mau langsung pergi ke kantor lagi. Tapi saya dihadang oleh 3 motor," terang Hindra.

Hindra menyebut, terdapat salah seorang pesepeda motor yang mengompor-ngompori untuk mengeroyok dirinya.

"Gebukin aja nih orang," kata Hindra menirukan perkataan pesepeda motor tersebut.

Ketika itu, ia coba untuk menyelesaikan permasalahan pada saat itu juga dan menanyakan apa maksud pemotor tersebut berkata seperti itu.

Namun, lanjutnya, tiga pemotor tadi justru kabur meninggalkannya bersama warga yang saat itu berkumpul.

"Ada salah satu ibu-ibu bilang 'bapak ini yang ditabrak sama ambulans'. Simpel saja, kalau posisi saya salah, saya langsung digebukin sama masyarakat sekitar," kata Hindra.

Karena merasa jengkel, Hindra coba mengejar pengendara sepeda motor yang berujar akan mengeroyoknya tadi.

Dia mengaku tidak lagi mengejar mobil ambulans seperti apa yang diungkapkan dalam unggahan viral di media sosial.

"Masalah saya masih sama pemotor tadi. Saya kejar dia sampe RS Mitra Keluarga. Saya gak ada masalah sama ambulans, urusan saya sama pemotor tadi, bahasanya itu loh 'gebukin saya'," ungkap dia.

Sesampainya di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Hindra mengaku tak pernah bersinggungan dengan ambulans.

"Saya udah paham itu ambulans ada orang sakit di dalamnya," jelas dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/12/183000465/klarifikasi-viral-video-pengendara-motor-disebut-adang-ambulans-di-depok

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke