Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IDAI Anjurkan Sekolah Tidak Dibuka hingga Desember 2020, Apa Alasannya?

KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan sejumlah anjuran kepada pemerintah terkait kegiatan belajar mengajar (KBM) di masa pandemi Covid-19 pada Sabtu (30/5/2020).

Salah satunya yakni terkait dengan wacana pembukaan sekolah di tahun ajaran baru 2020/2021.

Diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan tahun ajaran baru 2020/2021 akan tetap dimulai pada 13 Juli 2020.

Namun pembukaan tahun ajaran baru tersebut bukan berarti siswa diharuskan datang ke sekolah di tengah kekhawatiran pandemi Covid-19.

Keputusan pembukaan kembali sekolah akan didasarkan pada pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan.

Ketua Umum IDAI DR dr Aman Bhakti Pulungan menyampaikan, pihaknya meminta pemerintah agar sekolah tidak dibuka sampai akhir tahun 2020.

Adapun tindakan ini disinyalir guna mengantisipasi lonjakan kasus kedua Covid-19.

"Dengan mempertimbangkan antisipasi lonjakan kasus kedua, sebaiknya sekolah tidak dibuka setidaknya sampai bulan Desember 2020," ujar Aman seperti dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/5/2020).

Menurutnya, pembukaan kembali sekolah dapat dipertimbangkan jika jumlah kasus Covid-19 telah menurun.

Menanggapi wacana pembukaan kembali sekolah-sekolah, IDAI mengimbau agar semua pihak dapat bekerja sama apabila kondisi dan situasi di Indonesia telah memenuhi syarat epidemiologi untuk kembali ke sekolah.

"Semua pihak dapat bekerja sama dengan cabang-cabang IDAI sesuai dengan area yang sudah memenuhi syarat pembukaan," kata Aman.

Perencanaan pembukaan sekolah meliputi kontrol epidemi, kesiapan sistem layanan kesehatan dan sistem surveilans kesehatan untuk mendeteksi kasus baru dan pelacakan epidemiologi.

Di sisi lain, guna untuk keperluas ekstrapolasi data secara akurat, Aman menambahkan, pemerintah dan pihak swasta melakukan pemeriksaan rt-PCR secara masif.

Hal ini penting untuk dilakukan guna mencegah lonjakan kasus dari konfirmasi Covid-19, termasuk pada kelompok usia anak.

Seperti diketahui, virus corona jenis baru ini tidak hanya menginfeksi lansia, namun anak-anka juga dapat tertular penyakit ini.

Sementara itu, pada masa pandemi ini siswa-siswi melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan cara daring atau luring dari rumah.

Aman menjelaskan, pihaknya mendukung dan mengapresiasi kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melibatkan peran aktif siswa, guru, dan orangtua dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu, IDAI pun menganjurkan agar KBM tetap berlangsung melalui skema pembejalaran jarak jauh (PJJ) baik secara daring, luring, maupun menggunakan modul belajar yang disediakan oleh Kemendikbud.

Lebih lanjut, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merilis panduan belajar dari rumah bagi siswa-siswi yang terdampak pandemi virus corona pada Senin (18/5/2020).

Adapun panduan ini tercantum dalam Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Dalam panduan, dijelaskan mengenai metode dan media pelaksanaan belajar dari rumah (BDR) baik secara daring maupun luring dan langkah-langkah pembelajaran dari rumah oleh guru.

Informasi lengkapnya dapat disimak di sini.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/31/090600465/idai-anjurkan-sekolah-tidak-dibuka-hingga-desember-2020-apa-alasannya

Terkini Lainnya

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke