Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lapan Analisis Daerah Rentan dan Sebaran Risiko Covid-19, Bagaimana Caranya?

Data penginderaan jauh adalah data yang diperoleh dari satelit yang memotret permukaan bumi.

Data ini kemudian diolah menjadi objek-objek di permukaan bumi.

Untuk mengetahuinya masyarakat dapat mengakses laman Covid-19 Lapan. Laman telah ada sejak April 2020.

“Harapannya laman ini bsa dimanfaatkan pemegang kebijakan untuk menentukan zona ini berisiko ini tidak, bisa dijadikan patokan dalam pencegahan lebih lanjut,” ujar Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Dr. M. Rokhis Khomarudin, M.Si, saat diubungi Kompas.com Kamis (28/5/2020).

Informasi tersebut juga disampaikan melalui akun Twitter Lapan 

"Pada intinya mendeteksi tingkat mobilitas orang misal kepadatan penduduk, kerapatan akses jalan. Jadi berkumpulnya orang di situ sehingga potensi penularan besar, sehingga memiliki kerentanan tinggi pada Covid-19, ini bisa dipetakan," kata dia

Sementara, pengukuran risiko dihitung berdasarkan tingkat kerentanan dikalikan bahaya dan dibagi dengan kapasitas.

“Kerentanan belum jadi risiko kalau belum ada ancaman bahaya,” ujar Rokhis.

Bahaya atau hazard terkait jumlah orang yang positif, ODP, dan PDP.

Rokhis mencontohkan, meskipun suatu daerah rentan, tetapi tak ada kasus positif, ODP atau PDP, maka daerah itu tak bisa disebut daerah berisiko.

Dengan melihat potensi risiko menggunakan analisa ini, jika suatu daerah akan melakukan lockdown bisa dipertimbangkan apakah keseluruhan atau hanya beberapa kecamatan dan kelurahan saja yang memang memiliki risiko tingi.

Masih sebatas Jabodetabek dan Bandung

Rokhis menjelaskan, saat ini Lapan baru dapat menghitung tingkat risiko  sebatas untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung karena data yang didapatkan dari Kemenenterian Kesehatan belum lengkap.

“Yang risiko baru Jabodetabek dan Bandung karena kami sudah dapat datanya. Itu sudah kami analisis hariannya. Itu sudah per kelurahan," kata Rokhis.

Untuk wilayah Indonesia lain baru sebatas menghitung tingkat kerentanan.

"Kalau angkanya provinsi saja, kami enggak bisa identifikasi daerah bahayanya sehingga untuk daerah-daerah lain belum bisa menggambarkan (tingkat risiko) karena memang datanya tak sedetail seperti Jabodetabek dan Bandung,” ujar dia.

Ia berharap data wilayah lain bisa segera didapatkan agar analisa yang dilakukan dapat memberikan hasil yang lebih baik. 

Data penginderaan jauh menurutnya memiliki manfaat besar.

Selain dapat dimanfaatkan untuk melihat tingkat risiko dan kerentanan Covid-19, penginderaan jauh juga memiliki manfaat untuk menganalisis sumber daya alam, masalah lingkungan, dan kebencanaan.

"Dengan penginderaan jauh, kita bisa memetakan masalah lingkungan seperti penurunan muka tanah, perubahan lahan, juga perubahan hutan," kata Rokhis.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/28/154400765/lapan-analisis-daerah-rentan-dan-sebaran-risiko-covid-19-bagaimana-caranya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke