Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral Video Isi Paket Sembako Bansos Tak Lengkap, Ini Klarifikasi Kemensos

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang merekam keluhan soal isi paket bantuan sosial viral di media sosial Twitter.

Video itu diunggah oleh sebuah akun di Twitter pada 5 Mei 2020. Hingga hari ini, Jumat (8/5/2020), video tersebut telah dibagikan ulang lebih dari 1.100 kali.

Dalam video yang diunggah oleh akun @IwanSumule itu terlihat seorang ibu sedang mengeluarkan sembako dari kantong paket.

Dia menyebutkan, isinya hanya 5 liter beras, 3 bungkus mi instant, 2 kaleng sarden, dan 1/4 liter minyak goreng.  

Ibu dalam video tersebut mengatakan bahwa dirinya adalah warga RT 10 RW 08 Kalideres, Jakarta Barat.

Berikut narasi yang dituliskan pengunggah bersama video itu:

Konon tiap kantong paket bansos Presiden berisi:
14 bungkus mi instan
10 kg beras
2 liter minyak goreng
2 sarden
2 kornet
3 sabun batang
1 kotak teh celup
1 botol saos
1 botol kecap
1 liter susu

Kenapa di video itu jadi berkurang? Kalo benar, ada indikasi korupsi.

Iya gak sih? 

Berikut tangkap layar unggahan tersebut:

Kepala Biro Perencanaan Kemensos yang juga anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Adhy Karyono, memberikan penjelasan mengenai hal ini.

Ia mengatakan, pada Rabu (6/5/2020), tim Kemensos telah melakukan investigasi terhadap kasus tersebut.

Kemensos melakukan pengecekan ke PT Pos, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan warga setempat.

Dari penelusuran itu, diketahui bahwa ibu tersebut tidak terdata sebagai penerima bansos.

"Akibat data DKI yang kurang valid, masih ada keluarga yang enggak dapat bansos. Maka ada inisiatif RT untuk membagi rata. Tapi kesepakatan itu tidak terkomunikasikan dengan baik," kata Adhy, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/5/2020).

Menurut dia, Ketua RT setempat bermaksud baik dengan membagi rata bantuan sosial agar tidak ada gejolak.

Langkah yang dilakukan adalah membagi rata dengan warga lain yang sebenarnya layak mendapatkan tetapi tidak terdata.

Adhy menjelaskan, warga yang belum mendapatkan bansos tersebut akhirnya tetap mendapatkan bantuan karena Kemensos menyiapkan cadangan.

Menurut Adhy, pengurus RT tersebut telah taat aturan dengan memberikan bansos sesuai daftar nama yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Jika di lapangan ditemui ada yang membutuhkan bantuan tetapi belum masuk daftar, maka mereka tidak bisa memberikan bantuan karena menunggu perbaikan data untuk tambahannya.

"Kemsos sudah tugaskan TKSK dan karang taruna untuk cek lapangan. Jika ada keluarga yang benar-benar layak dan belum dapat, akan diajukan datanya lewat dinas terus ke Kemsos," ujar dia.

Adhy menambahkan, ada usulan perbaikan data dari Pemda untuk tahap berikutnya. Dengan demikian, kasus seperti ibu di atas tidak akan terulang dan selanjutnya dipastikan dapat bansos.

Ia mengakui, banyak warga yang layak mendapatkan bantuan tetapi belum terdata. Jumlahnya masih terus diperbarui oleh tim Kemensos.

Selain itu, ada pula data yang double, menjadi penerima bantuan dari Kemensos dan pemerintah daerah. Pemda juga melakukan perbaikan data untuk memastikan hal ini tidak terjadi.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/08/122938065/viral-video-isi-paket-sembako-bansos-tak-lengkap-ini-klarifikasi-kemensos

Terkini Lainnya

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke